Dayak Borneo Cultural Center Sebagai Ruang Publik Interaktif di Kota Samarinda
DENNY HULDIANSYAH , Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTURBumi borneo menyimpan sejuta eksotisme kehidupan di dalamnya mulai dari flora, fauna, serta kebudayaannya. Salah satu masyarakat adat di pulau ini dinamakan sebagai Suku Dayak. Suku ini memiliki kehidupan yang luar biasa di Borneo dengan peran mereka sebagai penggerak Jantung Borneo. Sebuah kehidupan yang telah perlahan memudar akibat pembangunan berbasis globalisasi dan modernisasi. Kebudayaan telah ditinggalkan secara perlahan dan mulai mengikis cinta budaya oleh kalangan muda. Kehadiran cultural center merupakan angin segar bagi kita dalam mempelajari kehidupan suku Dayak secara mendalam, edukatif, dan rekreatif. Dengan ini, perencanaan seperti apa yang menjadikan cultural center sebagai suatu ruang publik baru di kota Samarinda dengan penekanan ruang interaktif baru di Samarinda sebagai pengembangan kegiatan kreatif generasi muda, pembelajaran budaya, serta upaya pelestarian kebudayaan sendiri.
Borneo keeps a million of beautiful lives in it including flora, fauna, and its culture. There is an indigenous community in this island is commonly named as Dayak tribe. The tribe has so many outstanding lives in Borneo and they are known as an actor of the heart of Borneo. Their lives have faded slowly caused by construction based on globalization and modernization. The culture has been left and erased slowly by youth. An educational and recreational cultural center is the kind of 'fresh air' for us to learn more about Dayak's social life deeply. With this condition, what kind of planning which creates cultural center as a new public space in Samarinda city with a new interactive space approach in Samarinda as developing of youth creative activities, cultural study, and preservation of their own culture.
Kata Kunci : borneo, dayak, cultural, center, interaktif, pelestarian