EKSISTENSI MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA DI TANAH PERANTAUAN (Studi Tentang Strategi Menjaga Nilai-Nilai Budaya Suku Batak Toba di Yogyakarta)
SHANDI EGIANTY, Drs. Soeprapto, SU
2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIMasyarakat Batak Toba adalah salah satu masyarakat yang memiliki banyak keunikan mulai dari bahasa, sistem perkawinan, sistem kekerabatan serta mereka memiliki falsafah hidup yang sangat mereka junjung tinggi yaitu Dalihan Na Tolu. Masyarakat Batak Toba banyak kita jumpai di berbagai tempat di Indonesia tak terkecuali di Kota Yogyakarta. Meskipun sudah berbeda budaya maupun tradisi, Masyarakat suku Batak Toba selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan mereka hidup menyatu didalamnya. Masyarakat Batak Toba akan selalu menjaga dan melestarikan adat budaya yang mereka miliki meskipun mereka sudah berada jauh di perantauan. Di dalam setiap aktivitas yang dilakukan masyarakat Batak Toba akan tetap menggunakan adat budaya serta simbol-simbol budaya yang mencerminkan keberadaan (eksistensi) mereka sendiri. Mereka akan lebih senang bila adat budaya dikenal baik oleh seluruh masyarakat yang ingin mengetahuinya. Berdasarkan latar belakang, metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun alasan penggunaan metode tersebut adalah penelitian yang dilakukan bersifat temuan dan dalam kondisi alamiah. Dan penggunaan bersifat deskriptif karena dilakukan dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan menggunakan data sekunder sebagai pendukung penelitian. Dalam penelitian ini, muncul rumusan masalah yang akan dibahas yaitu Bagaimana strategi masyarakat suku Batak Toba dalam menjaga nilai serta symbol budaya dan mempertahankan eksistensinya di Yogyakarta ?. Adapun hasil untuk menjawab penelitian yaitu Masyarakat Batak Toba perantauan di Kota Yogyakarta sangat menjunjung tinggi adat budaya yang mereka miliki mulai dari adat perkawinan, adat kematian, sistem kekerabatan, misi budaya serta falsafah hidup mereka. Walaupun berada diperantauan yang notabene berbeda dengan dikampung halaman, mereka tidak menghilangkan budaya yang sudah mendarah daging meskipun ada beberapa perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut tidak terlalu signifikan, hanya saja menyesuaikan dengan wilayah saat ini mereka berada. Strategi yang digunakan agar tetap menjaga eksistensinya seperti selalu mengadakan perkumpulan (punguan), pelaksanaan adat yg masih menggunakan unsur Dalihan Na Tolu,masih mengutamakan misi hidup mereka ketika di perantauan dan yang paling mencolok adalah pelaksanaan pernikahan campuran. Keberadaan masyarakat Batak Toba disuatu daerah terutama di Yogyakarta memberikan keragaman tersendiri dan mereka hidup rukun didalamnya.
Toba Batak society is one that has many unique communities ranging from language, mating systems, kinship systems and they have a philosophy of life, which they hold in high regard which Dalihan Na Tolu. Toba Batak society may be seen in various places in Indonesia including in the city of Yogyakarta. Although it has different cultures and traditions, Toba Batak society can always adapt to their surroundings and life converge in it. Toba Batak society will always maintain and preserve the cultural practices they have even though they've been away overseas. In every activity undertaken Batak Toba people will still use the traditional culture as well as cultural symbols that reflect the existence (existence) of their own. They'll be happier when indigenous culture well known by all people who want to know. Based on the background, the methodology used in the study is using qualitative descriptive study. The reasons for the use of such methods is the research conducted and the findings are under natural conditions. And the use of descriptive because it is done by observation (observation), interview (interview), and using secondary data as supporting research. In this study, appearing formulation of the problem to be discussed is How Batak Toba community strategies in maintaining the values and symbols of culture and maintain its existence in Yogyakarta?. The results of the research are to answer the Toba Batak people overseas in Yogyakarta highly value their cultural customs ranging from traditional marriage, death customs, kinship systems, mission, culture and philosophy of their lives. Even under diperantauan that in fact different from the kampong pages, they do not eliminate the culture ingrained though there are some changes. The changes are not very significant, it's just adjusting to the region they currently are. The strategies used in order to maintain its existence as it has always held a gathering (punguan), which is based on a custom implementation Dalihan elements Na Tolu, they put their life's mission when overseas and the most striking is the implementation of mixed marriages. The existence of Batak Toba people in an area, especially in Yogyakarta provide its own diversity and they live in harmony in it.
Kata Kunci : Masyarakat Batak Toba perantauan, Adat Budaya Batak Toba, Strategi mempertahankan budaya