Subjective well-being dan Dukungan Sosial pada Remaja yang Mengalami Kehamilan Pranikah
SILVIANI, Muhana Sofiati Utami, Dra., MS., Psikolog
2016 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIKehamilan remaja belakangan ini banyak terjadi di masyarakat dan mengakibatkan berbagai efek psikologis pada remaja seperti tertekan, cemas, malu, hingga depresi. Hal ini terjadi karena remaja masih berada pada tahap perkembangan fisik, kognitif dan psikologis yang belum stabil. Efek psikologis ini mengindikasikan adanya subjective well-being yang rendah pada remaja, sehingga perlu adanya faktor pendukung untuk meningkatkan subjective well-being, salah satunya dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui subjective well-being remaja yang mengalami kehamilan pranikah dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi khususnya faktor dukungan sosial. Penelitian ini melibatkan tiga subjek perempuan yang mengalami kehamilan pranikah. Metode yang digunakan adalah kualitatif Interpretatif Phenomenological Analysis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa subjective well-being remaja yang mengalami kehamilan pranikah cenderung rendah saat pertama kali mengetahui kehamilan, namun seiring berjalannya waktu dan dengan dukungan emosional yang baik dari keluarga dan lingkungan sekitar dapat membuat subjective well-being remaja meningkat atau menjadi lebih baik karena remaja menyadari bahwa dirinya tidak sendiri dan terdapat orang-orang yang membantunya untuk melewati masalah. Disamping itu, ditemukan pula faktor lain yang menyebabkan subjective well-being menjadi baik yakni, faktor penerimaan diri dan coping stress. Kedua temuan tersebut mempengaruhi subjective well-being remaja yang hamil pranikah, sehingga meminimalisir perilaku-perilaku negatif seperti aborsi dan bunuh diri pada remaja. Dinamika subjective well-being remaja yang mengalami kehamilan pranikah dan faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan.
Premarital pregnancy in adolescents lately a lot going in society, which actually lead to various psychological effects such as anxiety, ambarrassment, to depression. This happens because adolescents are still at the stage of psysical development, cognitive and psychological unstable. The psychological effect of this, indicates that sujective well being is lower in adolescents, so there needs to be a contributing factor for increasing the subjective well-being, one of which is social support. This study aims to determine subjective well-being of adolescents who experienced a premarital pregnancy and determine the factors that affect particular social support factors. The study involved three female of adolescents who experienced a premarital pregnancy. The method used is qualitative Interpretative Phenomenological Analysis. The results of this study found that subjective well-being of adolescents who experienced a premarital pregnancy tend to be low when first find out the pregnancy, but over time and with the emotional support from both the family and the environment can make a subjective well-being adolescents increased or become better to realize that he is not alone and there are people who help her get through the problem. In addition, also found other factors that lead to subjective well-being to be good that is, the factor of self-acceptance and coping with stress. Both of these findings affect the subjective well-being of adolescents who become pregnant before marriage, thus minimizing the negative behaviors such as abortion and suicide in adolescents. The dynamics of subjective well-being of adolescents who experienced a premarital pregnancy and the factors that influence the subjective well-being will be explained further in the discussion.
Kata Kunci : Subjective well-being, Dukungan Sosial, Kehamilan Pranikah, Remaja