Laporkan Masalah

PROFILE OF RAPE VICTIM CASES IN UNIT PELAYANAN KRISIS TERPADU Dr. SARDJITO HOSPITAL FROM YEAR 2012-2015

R SURESWARA A, dr. I.B.GD Surya sp.F, dr. Martiana Suciningtyas TA sp.F, dr. hendro Widagdo sp.F

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Kekerasan seksual terjadi di seluruh dunia. Prevalensi secara global menyatakan bahwa 1 dari 3 (35%) wanita di dunia pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh pasangan intim ataupun bukan. Perkosaan adalah salah satu contoh kekerasan seksual. Itu bisa menyebabkan konsekuensi yang lama dan bahaya untuk korban, keluarganya, dan komunitasnya. Survey dari The Crime Victimization di Amerika Serikat menemukan bahwa perkosaan merupakan salah satu kasus yang banyak tidak terlapor dengan hanya 32% kasus kekerasan seksual yang terlapor pada 1994. Dengan melakukan penelitian ini, kita bisa menentukan dan mengungkapkan profil korban perkosaan, seperti kelompok usia yang paling banyak. Tujuan: Mengetahui profil kasus korban perkosaan di Unit Pelayanan Krisis Terpadu RS Dr. Sardjito pada tahun 2012-2015. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional retrospektif. Data dikumpulkan dari rekam medis dan subjek penelitian diambil dari data korban perkosaan yang dikirim ke Unit Pelayanan Krisis Terpadu RS Dr. Sardjito dalam kurun waktu 2012 hingga 2015. Data disajikan dalam bentuk tabel dan berdasarkan frekuensi atau persentase distribusi dari tiap variabel. Hasil: Studi ini menunjukkan bahwa terdapat 52 kasus perkosaan pada tahun 2012 hingga 2015. Sebagian besar korban adalah anak-anak usia 0-18 tahun, wanita, belum menikah dan tingkat pendidikan yang tidak diketahui. Lokasi kejadian kebanyakan terjadi di luar rumah korban dan pelaku tidak tinggal bersama korban. Mayoritas waktu kejadian terjadi antara pukul 6 petang sampai 6 pagi. Sebagian besar korban tidak mengalami cedera pada area kelamin dan tidak terdapat adanya gangguan mental setelah terjadinya perkosaan. Uji apusan vagina diminta dalam sebagian besar kasus dan sebagian besar dari hasilnya negatif. Kesimpulan: Kasus perkosaan di RS dr. Sardjito berkurang setelah tahun 2013. Wanita, usia muda, tingkat pendidikan rendah dan kegiatan pada malam hari paling terpengaruh. Kekerasan pasangan intim seksual merupakan masalah utama karena sebagian besar korban tidak mengalami cedera kelamin dan tidak ada gangguan mental.

Background : Sexual violence happens throughout the world. Recent global prevalence figures out that about 1 in 3 (35%) of women worldwide have experienced physical and/or sexual intimate partner violence or non-partner sexual violence in their lifetime. Rape is one of the example of sexual violence. It could cause harmful and lasting consequences for the victims, families, and communities. The crime Victimization survey in United States found that rape is one of the most under reported crimes with only 32% of sexual assault cases were reported to the police in 1994. By conducting this study, we could determine and reveal the profile of the rape victim, such as the commonest age group. Objective: Discover the profile of rape victim cases in Unit Pelayan Krisis Terpadu Dr. Sardjito Hospital from year 2012-2015 Method: The study is an observational retrospective descriptive study. The data is collected from medical record and research subjects are taken from the data of rape victim who were sent in Unit Pelayanan Krisis Terpadu Dr. Sardjito Hospital within year 2012 to 2015. The data will be presented in the form of table and based on the frequency or percentage distribution of the variable. Result: The study showed 52 rape cases collected from year 2012 until 2015. Most of the victim were child aged 0-18, female, single, and have undetermined educational background. Location of incident were mostly outside the victim’s house and the attacker did not live with the attacker. Majority of the cases happened between 6pm until 6am. Most of the victims did not suffer from any kind of genital injury and no mental disorder found after the rape incident happened. Vaginal swab test performed on most of the victims and most of it have negative result. Conclusion: The trend of rape cases in dr. Sardjito hospital decrease after 2013. Female, young age, low educational level, night social activity lifestyle being the most affected. Sexual intimate partner violence were mostly the cases because most of the victim did not suffer from genital injury and mental injury.

Kata Kunci : Sexual violence, rape, sexual intimate partner

  1. S1-2016-338749-abstract.pdf  
  2. S1-2016-338749-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-338749-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-338749-title.pdf