UPAYA MEDIASI DALAM KONFLIK NAGORNO-KARABAKH ANTARA ARMENIA DAN AZERBAIJAN

REMY FAJAR WIBAWA, Titik Firawati, S. IP., MA

2016 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Konflik yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabkah memang telah lama ada, namun konflik besarnya dimulai pada tahun 1988 dengan demonstrasi massal yang terjadi di Nagorno-Karabakh. Pada tahun 1994, konflik tersebut berhasil diselesaikan dengan adanya perjanjian gencatan senjata yaitu Protokol Bishkek, namun protokol tersebut gagal diimplementasi oleh kedua belah pihak yang berkonflik sehingga terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Armenia dan Azerbaijan. Kemudian pihak OSCE sebagai mediator masih terus melakukan upaya mediasi untuk menyelesaikan konflik di Nagorno-Karabakh. Bertahun-tahun upaya mediasi dilakukan namun hasil dari pertemuan mediasi masih belum membuahkan hasil sehingga konflik Nagorno-Karabakh dapat dikatakan sebagai konflik beku karena upaya damai masih belum berhasil meskipun juga telah diintervensi oleh berbagai pihak dalam penyelesaian konflik ini.

Actually, conflict between Armenia and Azerbaijan in Nagorno-Karabakh was existed since a long time, but the big conflict was started since 1988 with mass demonstration in Nagorno-Karabakh. In 1994, the conflict was settled by agreement named Bishkek Protocol, but the implementation of Bishkek Protocol was failed to be understood and both parties Armenia and Azerbaijan made delinquencies. Then, OSCE as mediators keeps doing mediation process in order to solve Nagorno-Karabakh’s conflict. OSCE keeps doing the mediation process in several years but the meeting from mediation cannot give peace settlement, so that conflict in Nagorno-Karabakh can be called as frozen conflict because peace settlement still cannot be reached even though it has been helped by other parties to solve this problem.

Kata Kunci : Mediation, Nagorno-Karabakh, Armenia, Azerbaijan, OSCE Minks Group