KEKALAHAN CALON LEGISLATIF DAN STRATEGI MODAL SOSIAL
FAJAR DANNY SETYAWAN, Dra.Ratnawati, S.U.
2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Di Indonesia, pemilu dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar terbuka yaitu pemilih memilih langsung nama calon legislatif yang ada pada daftar nama surat suara. Sistem ini akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan juga persaingan yang ketat bagi caleg. Keuntungannya adalah masyarakat dapat langsung memilih figur caleg yang diusung partai yang menurutnya paling baik. Sementara persaingan yang ketat adalah caleg harus berlomba-lomba, tidak hanya antar partai tapi juga dalam satu partai. Oleh karena itu, para caleg harus memiliki beberapa strategi, yaitu strategi dengan menggunakan modal politik, ekonomi, dan sosial. Dari ketiga strategi dengan menggunakan modal tersebut, strategi yang banyak mempengaruhi kemenangan caleg adalah strategi dengan menggunakan modal sosial. Hal ini dikarenakan menurut penelitian PusDeHAM, pengaruh uang (modal ekonomi) pada Pilkada berkisar 10-20%. Tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada pemilu calon legislatif. Salah satu pemilu yang calegnya menggunakan strategi modal sosial adalah pemilu anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Dapil 3. Caleg tersebut bernama Elvita Tri Ardiyanti. Namun, strategi modal sosial yang notabene memiliki peluang lebih besar di Pemilukada ternyata digunakan oleh Elvita tidak memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Bojonegoro atau dapat dikatakan kalah. Pada dasarnya, kemenangan ataupun kekalahan dalam elektoral adalah sangat bergantung pada strategi yang digunakan oleh masing-masing caleg. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan rumusan masalah bagaimana strategi Elvita dalam elektoral. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kemenangan caleg. Salah satu faktor yang mempengaruhi caleg menang adalah status sosial. Status sosial ini dapat dijadikan strategi oleh caleg untuk menggalang dukungan masyarakat. Sementara untuk metode penelitian, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggambarkan bagaimana strategi yang digunakan oleh Elvita dalam elektoral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh Elvita dalam elektoral adalah dengan menggunakan modal sosial. Strategi tersebut dilakukan untuk menggalang dukungan dengan menggunakan jaringan sosial dari daerah yang sama dengan tempat tinggalnya dan banyaknya hubungan geneologis dari daerah tersebut, kemudian kepercayaan yang dimiliki tokoh masyarakat formal yaitu bapaknya yang menjabat kepala desa, dan kerjasama tim sukses. Kemudian caleg Elvita juga membangun dan memperkuat strategi modal sosial dengan menggunakan modal ekonomi, agar masyarakat benar-benar memilihnya. Pada kenyataannya strategi-strategi yang dilakukan tersebut, tidak sesuai dengan rencana atau gagal. Penyebab dari kegagalan tersebut adalah kurang pengalamannya Elvita dalam menyusun strategi dan masyarakat yang memiliki karakter memilih caleg sesuai kualitasnya.
In Indonesia, the election was held with proportional system with open lists which voters choose candidates directly name the existing roster ballot. This system will provide benefits for the community and also the intense competition for candidates. The advantage is that people can directly select candidates figure that brought him the most good party. While stiff competition is a candidate to be competing, not only between parties but also within the party. Therefore, the candidates should have some strategy, the strategy of using political capital, economic, and social. Of the three strategies with the use of such capital, a strategy that influenced the victory of candidates is a strategy of using social capital. This is because according to the study PusDeHAM, the influence of money (the economic capital) in the elections range from 10-20%. Does not rule out also happen to election candidates. One of their candidates election strategy of social capital is the election of members of Parliament Bojonegoro Dapil 3. The candidates named Elvita Tri Ardiyanti. However, social capital strategy which incidentally has a better chance in Election turns used by Elvita not gain seats in parliament in Bojonegoro or can be said to be lost. Basically, the electoral victory or defeat is very dependent on the strategies used by each candidate. Therefore, this study was conducted with a formulation of the problem of how Elvita in electoral strategy. The theory used in this research is the theory that explains the factors that affect the victory of candidates. One of the factors that affect the winning candidate is the social status. Social status can be used as a strategy by candidates to garner public support. while for the research method, the study was conducted using qualitative research methods to describe how the strategies used by the electoral Elvita. The results showed that the strategy used by the electoral Elvita is to use social capital. The strategy is made to garner support by using social networks from the same area as where it lives and engage in genealogy of the area, then the belief that a formal community leaders that his father who served as head of the village, and successful teamwork. Then candidates Elvita also building and strengthening social capital strategy using economic capital, so that people actually choose it. In reality strategies that do not conform with the plan or fail. The cause of this failure is the lack of experience in developing strategies Elvita and communities that have the character select candidates suitable quality.
Kata Kunci : Kekalahan caleg, strategi, elektoral, modal sosial, modal ekonomi