Laporkan Masalah

FLUKTUASI TEKANAN INTRAOKULAR DIURNAL SEBAGAI FAKTOR RISIKO PROGRESIVITAS GLAUKOMATEKANAN NORMAL

LUCIA HETTY PUJIASTUTI, dr. Retno Ekantini, Sp.M (K), M.Kes.; Prof.dr. Suhardjo, SU, SpM(K).

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT MATA

Tujuan : Mengetahui menentukan besarnya faktor risiko fluktuasi TIO diurnal terhadap progresifitas glaukoma tekanan normal. Metode : Desain penelitian berupa case control dengan metode consecutive sampling. Subyek dibagi dalam 2 kelompok GTN progresif dan non progresif, masingmasing 28 orang. Penelitian dari Agustus 2015- Januari 2016. Fluktuasi TIO diukur berdasar pada pengukuran 3 kali pengukuran jam 8, jam 11, dan jam 21. Progresivitas NTG diukur dari pemeriksaan mata umum (TIO dan CD rasio), OCT, dan lapang pandang m inimal dua kali pemeriksaan (dalam waktu satu tahun). Hasil : Rerata didapatkan hasil pada fluktuasi TIO diurnal baik pada mata kanan dengan t-test didapatan hasil statistik yang signifikan pada p=0.000 dan pada mata kiri didapat hasil progresif p=0.006. Analisis multivariat pada tiga kali pengukuran didapatkan hasil terdapat interaksi bahwa fluktuasi TIO terhadap progresifitas GTN (p=0.04). Pada fluktuasi kurang dari sama dengan 3 mmHg dan fluktuasi kurang dari sama dengan 4 mmHg bermakna secara statistik (p<0.05) dan odd rasio (OR) masing- masing 0.93 dan 0.79 (kurang dari 1) yang berarti merupakan faktor proktektif GTN progresif, sedang fluktuasi kurang dari sama dengan 5 dan fluktuasi kurang dari sama dengan 6 dengan nilai statistik tidak bermakna. Kesimpulan : Pada penelitian ini tidak terbukti fluktuasi TIO sebagai faktor risiko progresifitas GTN. Penelitian ini didapatkan fluktuasi TIO kurang dari sama dengan TIO 3 mmHg dan kurang dari sama dengan 4 mmHg merupakan faktor protektif GTN progresif (OR <1).

Purpose: To know diurnal IOP fluctuation as a risk for normotension glaucoma progresiveness Methods: This was a case control study with consecutive sampling method. The subjects were divide into 2 groups, non progressive and progressive normotension glaucoma. IOP fluctuation was measured by non contact tonometer three time s in a day, at 8 ocock, 11 oclock, and 21 oclock. Glaucoma progresiveness diagnosed by using IOP and CD ratio and measured perimetry and OCT two times at one year.The relationship between IOP and glaucoma progresiveness was measured with logistic regression. Result: Mean IOP fluctuation at right eyes and left eyes were statistically significant at three times measurement (p =0.000 and p =0.006). IOP fluctuation less than 3mmHg and less than 4 mmHg statistically significant (p<0.05), while IOP fluctuation less than 5 mmHg and less than 6 mmHg not statistically sigificant. The study found the higher IOP during the night on 21 o,clock, onNTG progresiveness 14.32+-0.70 and 14.39±0.97 on non progressive NTG (p =0.04). Conclusions: We didnt proven that diurnal IOP fluctuation as a risk for progresiveness normotension glaucoma because the IOP fluctuation that less than equal to 5 mmHg and less than equal to 6 mmHg had OR < 1. The mean of the IOP fluctuation in progressive NTG is higher than non progressive NTG. IOP fluctuation that less than equal to 3 mmhg and less than equal to 4 mmHg is protective factors of progressive NTG with OR < 1.

Kata Kunci : Diurnal IOP fluctuation, normotension glaucoma, progresiveness


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.