HUBUNGAN TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DENGAN TATA RUANG DI KABUPATEN BONDOWOSO
NAILUL INSANI, Dr. Andri Kurniawan, M.Si ; Dr. Sudrajat. MP
2016 | Tesis | S2 GeografiKabupaten Bondowoso merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang tercatat sebagai kabupaten tertinggal. Walaupun demikian tidak semua kecamatan di Kabupaten Bondowoso mengalami ketertinggalan. Ketidaksamarataan ini memperlihatkan adanya disparitas wilayah. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis Tingkat Perkembangan Wilayah (TPW) di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Bondowoso, (2) menganalisis struktur dan pola ruang di Kabupaten Bondowoso, (3) menganalisis hubungan TPW dengan struktur dan pola ruang tiap kecamatan di Kabupaten Bondowoso dan (4) menentukan strategi pengembangan wilayah yang dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi disparitas wilayah di Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan untuk analisis adalah data sekunder. Teknik analisis yang digunakan antara lain analisis TPW, skalogram, aksesibilitas, triangulasi, statistik, dan analisis SWOT. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik, tabel dan peta. Hasil penelitian menemukan bahwa bahwa terdapat variasi nilai TPW di tiap kecamatan di kabupaten Bondowoso. Perbedaan nilai TPW di setiap kecamatan memperlihatkan terjadinya kesenjangan wilayah yang cukup tinggi. Kesenjangan wilayah tersebut terjadi karena kondisi fisik dan sosial geografis yang ada. Struktur ruang wilayah yang ada memperlihatkan adanya variasi hirarki struktur ruang di masing-masing kecamatan sesuai dengan fungsinya. Dilihat dari pola ruang yang ada terdapat dominasi fungsi dan pemanfaatan ruang berupa kawasan budidaya pertanian (sawah irigasi), lahan kering serta hutan produksi dan hutan rakyat. Penelitian ini juga menemukan adanya keterkaitan erat antara TPW dengan struktur ruang, namun tidak ditemukan hubugan yang signifikan antara TPW dengan pola ruang dominan. Strategi pengembangan wilayah yang sesuai diantaranya strategi berbasis keruangan, berbasis ekonomi regional, berbasis manajemen kawasan dan berbasisnmasyarakat.
Bondowoso is one of the regencies in East Java province which is listed as underdeveloped region. Even though, not all districts in Bondowoso lagging behind. The inequality shows the existence of geographic disparities. Based on the conditions, so this research objectives are (1) analyze the level of Regional Development Index in each district in the Bondowoso Regency, (2) analyze the spatial structure and spatial patterns in Bondowoso (3) analyze the relationship between Regional Development Index with the spatial structure and spatial patterns in every district on the Bondowoso Regency, and (4) determine strategies for regional development that can be referenced by local governments to reduce geographic disparities in Bondowoso. The research is quantitative research plan from secondary data which equipped with triangulation and spatial approach analysis. This research uses some techniques of analysis in accordance with the objectives to be achieved include analysis of Regional Development Index, scalogram, accessibility, triangulation, statistics and SWOT analysis. The result of this research are variations in Regional Development Index in each district in Bondowoso. Regional Development Index value between districts category high and low indicated that there is a considerable regional gap. The regional gap occurs due to physical, social and geographical factors that exist. Bondowoso spatial structure developed spread out with growing hierarchy according to their function. Dominant spatial patterns of Bondowoso are the farm area (irrigated rice), dry land, production forests and community forests. There is a significant relationship between Regional Development Index and spatial structure, however, Regional Development Index with spatial patterns was not found any significant relationship. The regional development strategies that appropriate for this case are spatial, regional economic, and community management approach.
Kata Kunci : Tingkat Perkembangan Wilayah, Disparitas Wilayah, Tata Ruang, Strategi Pengembangan Wilayah.