KESESUAIAN ANTARA FORMULA CKD-EPI CYSTATIN C DAN KLIRENS KREATININ DALAM ESTIMASI LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PASIEN DM TIPE 2
NANIK SUWAJI, Dr.Med.dr Suwarso, Sp.PK(K); Prof.dr Budi Mulyono, Sp.PK(K),MM
2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PATOLOGI KLINIKLatar belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelainan metabolik yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis, diantaranya yang sering terjadi adalah nefropati diabetik. Salah satu monitoring fungsi ginjal, adalah dengan mengukur laju filtrasi glomerulus. Laju filtrasi glomerulus (LFG) tidak dapat diukur secara langsung. Perhitungan LFG yang masih menjadi reference standard adalah klirens kreatinin (creatinine clearance/CCT). Salah satu formula berbasis cystatin C yaitu formula CKD-EPI cystatin C (CKDcyst) sudah direkomendasikan NKF/KDIGO 2012 untuk perhitungan estimasi LFG, namun penelitiannya belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara formula CKDcyst dan klirens kreatinin (CCT) sebagai reference standard, sehingga dapat saling menggantikan dalam perhitungan estimasi LFG pada penderita DM tipe 2. Metode penelitian: Penelitian observasional potong lintang ini melibatkan subyek pasien DM tipe 2 rawat jalan. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan kreatinin dan cystatin C serum, serta urin tampung 24 jam untuk pemeriksaan kreatinin urin. Perhitungan LFG menggunakan CCT dan eLFG formula CKDcyst. Analisis data berupa uji beda dengan independent t test, uji kesesuaian dengan Bland Altman dan uji korelasi Pearson. Hasil: Subyek penelitian berjumlah 80, dengan rerata umur 60,19±8,6 tahun. Nilai rerata eLFG formula CKDcyst adalah 50,11±21,8 mL/mnt/1,73m2 dan CCT 51,96±27,6 mL/mnt/1,73m2 (p=0,429). Formula CKDcyst mempunyai bias -1,8 mL/mnt/1,73m2, presisi 14,34 mL/mnt/1,73m2 dan akurasi P30 75% dengan reference standard CCT. Terdapat korelasi sangat kuat antara eLFG formula CKDcyst dengan CCT (r=0,857; p<0,001), dengan rumus regresi y=-2,4042+1,08x. Terdapat kesesuain antara eLFG formula CKDcyst dan CCT. Simpulan: Formula CKDcyst dan CCT dapat saling menggantikan dalam perhitungan estimasi LFG pada pasien DM tipe 2.
Background: Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disorder that might cause a variety of acute and chronic complications, including diabetic nephropathy. One of the examinations for monitoring kidney function is by measuring glomerular filtration rate. The glomerular filtration rate (GFR) cannot be measured directly. Creatinine clearance test/CCT is the reference standard for measuring GFR. Estimated GFR (eGFR) using CKD-EPI cystatin C formula (CKDcyst), one of the cystatin based formula recommended by NKF/KDIGO 2012 for estimated GFR, but the study about this formula has not been done in Indonesia. Aim: To determine the agreement between CKDcyst formula and creatinine clearance test (CCT) as reference standard, so both formula can interchangeable for estimated GFR in type 2 diabetic patient. Method: This study conducted with a cross-sectional study involved type 2 diabetic patients. Blood sample was taken for examination of serum creatinine and cystatin C, and 24 hour urine samples for urine creatinine. Glomerular filtration rate (GFR) was calculated using CCT and eGFR CKDcyst formula. Data was analysed by independent t test, Bland Altman analysis and Pearson correlation between CKDcyst formula and CCT. Result: Total 80 subjects with the mean age is 60,19±8,6 years. Mean CCT was 51.96±27.6 mL/min/1.73m2 and CKDcyst formula 50.11±21.8 mL/min/1.73m2 (p=0.429). The CKDcyst formula had bias -1.8 mL/min/1.73m2, precision 14.34 mL/min/1.73m2 and accuracy P30 75% with CCT as reference standard. There was a very strong correlation between CKDcyst formula and CCT (r=0,857; p<0,001), with regression formula is y=-2,4042+1,08x. There was agreement between CKDcyst formula and CCT. Conclusion: The CKDcyst formula and CCT can interchangeable for estimating GFR in diabetic patients.
Kata Kunci : Formula CKD-EPI cystatin C, cystatin C, DM tipe 2, Laju Filtrasi Glomerulus.