Strategi Pemanfaatan Modal Bourdieu Guna Menggalang Dukungan Massa NU (Studi Perbandingan Modal Antara Gus Irsyad dan Anwar Sadad dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Pasuruan 2013)
BETA PUSPITANING A, Dr. Cornelis Lay, MA
2016 | Tesis | S2 Politik dan PemerintahanPenelitian ini mencoba melihat pemanfaatan modal milik Bourdieu dalam kaitannya dengan strategi menggalang dukungan massa NU dalam ranah kontestasi politik. Studi ini menjadi penting karena kedua kandidat yang diteliti berasal dari organisasi massa Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, di mana kekuatan politiknya tersentral di Jawa Timur. Dengan menggunakan teori modal milik Bourdieu, penulis ingin mengetahui strategi penggalangan dukungan massa NU di Kabupaten Pasuruan oleh kedua elit NU yang bertarung dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Pasuruan 2013, yaitu Gus Irsyad dan Anwar Sadad. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus perbandingan (komparatif) dengan memakai pendekatan kualitatif, dan merujuk pada data primer dan sekunder. Data yang digunakan untuk menulis tesis diperoleh melalui observasi lapangan serta wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam strategi dominasi kekuasaan keduanya. Gus Irsyad, yang memiliki nasab kiai NU, lebih memilih strategi mempertahankan kekuasaan dengan cara berafiliasi dengan para kiai NU di Kabupaten Pasuruan dan mengoptimalkan mesin politik PKB. Di sisi lain, Anwar Sadad memilih berafiliasi dengan komunitas pesantren dan menggunakan strategi subversi untuk menggalang dukungan. Dari kedua strategi diatas, ternyata yang lebih efektif adalah strategi dominasi milik Gus Irsyad. Hal ini dikarenakan kiai masih dianggap sebagai sosok yang berpengaruh kepada santri, baik itu terhadap tindakan keagamaan, sosial, budaya, maupun politik. Oleh karena itu, penggalangan massa NU dari kalangan kiai mempengaruhi suara politik para santrinya, dan menyebabkan kekalahan Anwar Sadad. Dan mesin politik PKB lebih bekerja dalam penggalangan dukungan di masyarakat Kabupaten Pasuruan yang merupakan basis massa NU. Lebih jauh penulis menemukan fakta bahwa kekalahan Anwar Sadad dikarenakan seringnya berganti-ganti partai, sehingga menyebabkan kepercayaan massa NU kepadanya menjadi berkurang.
This study tried to see the use of Bourdieu's capital in relation to mobilize mass in supporting NU strategy in the realm of political contestation. This study is important because the two candidates in the study is from the same mass organization named Nahdlatul Ulama (NU) as one of the biggest religious organization in Indonesia, where its political power is centralized in East Java. By using Bourdieu's capital theory, the researcher wanted to know the NU mass support raising strategy in Pasuruan by both elite NU contesting in the Election of Regent of the Pasuruan in 2013, namely Gus Irsyad and Anwar Sadad. This study used the case study method of comparison (comparative) using a qualitative approach, and refers to the primary and secondary data. Data used to write this thesis are obtained through field observations and interviews with parties related to the problems studied. The results showed that there were differences in both parties power domination strategy. Gus Irsyad, who has nasab kiai NU, preferring a strategy of maintaining power by affiliating with the NU kiai in Pasuruan and optimize its political machine PKB. On the other hand, Anwar Sadad choose to affiliate with the school and community by using subversion strategy to gather support. Of the two strategies above, the more effective one was the strategy of domination belonged to Gus Irsyad. It is because the kiai are still regarded as a highly influential figure to students, from the actions of religious, social, cultural, and also political. Therefore, mobilization of supporters from among the NU kiai influencing the political voice of its students, and led to the defeat of Anwar Sadad. And the political machine of PKB is more useful in raising public support in Pasuruan since the area is the mass base of NU. Furthermore, the researcher found out that the lose of Anwar Sadad due to his frequent changing of the party, thus causing mass NU to lost their trust in him.
Kata Kunci : capital, strategy, Bourdieu, Kiai, santri