PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS PADA KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
FEBRIA RAHMI, SKM, Dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA; dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc.,Ph.D
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan ditentukan oleh fungsi yang sangat penting yaitu pengambilan keputusan. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam kepemimpinan organisasi, pengambilan keputusan strategis menjadi tugas utama yang harus dilakukan, artinya kualitas seseorang manajer akan ditentukan oleh keputusan-keputusan yang diambil dalam sebuah organisasi. Seorang manajer diharapkan bisa menjadi penggerak bagi pegawai-pegawai yang ada agar bekerja semaksimal mungkin sesuai tupoksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengambilan keputusan strategis mengenai program gizi dan KIA pada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan rancangan studi eksploratoris. Informan penelitian berjumlah 17 orang, yaitu informan utama 4 orang dan informan pendukung 13 orang. Informan pendukung terdiri dari 4 orang kepala bidang pelayanan kesehatan, 5 orang kepala seksi gizi dan 4 orang kepala seksi KIA. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam berupa daftar pertanyaan. Hasil: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta memiliki keputusan-keputusan dalam mengatasi masalah gizi dan KIA. Banyak keputusan yang dihasilkan, namun tidak semua keputusan tersebut keputusan strategis. Dalam pengambilan keputusan strategis, kepala dinas kesehatan menyatakan pengalaman pendidikan dan pengalaman menjabat berpengaruh dalam mengambil keputusan. Jika tidak memiliki ilmu, tidak akan bisa membuat keputusan yang benar. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul menyatakan tidak ada keterlibatan politis dalam pengambilan keputusan strategis pada kepala dinas kesehatan. Kesimpulan: Keputusan strategis yang diambil oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di D.I.Yogyakarta diantaranya Perwal buku KIA, penundaan usia pernikahan pada usia anak, grup WA tingkat kecamatan serta rumah pemulihan gizi.
Backgrounds: The success of a program in achieving the objectives set by a very important function, namely decision making. The higher the position of a person in the organization's leadership, strategic decision-making becomes primary task to do, which means that the quality of a person's manager will be determined by decisions taken within an organization. A manager is expected to be an engine for existing employees to work as closely as possible in accordance duties. The high maternal and child mortality and malnutrition in regency/ city in special region of Yogyakarta demanded head of health department to take strategic decisions. Objectives: to describe the strategic decision making by head of health department on the issue of maternal and child health and nutrition. Methods: qualitative with exploratory study. Informants amounted to 17 people, key informan 4 people and informant supports 13 people. Result: District health office/ city in special region of Yogyakarta have decisions to solve problems on maternal and child health and nutrition. Many resulting decision, but not all such decisions strategic decisions. the decisions are always be hampered by human resources. In the strategic decision making, the head of health department education experience and the experience served very useful. If you don’t have the knowledge, will not be able to make the correct decision. Only Gunung Kidul District Health Office which states that there was no political involvement in decisions by the head of the health department. Conclusions: Strategic decisions taken by district health office/ city in special region of Yogyakarta such as regulation mayor books Maternal and Child Health, delay the age of marriage at the age of the child, WhatsApp group of district level nutritional recovery home.
Kata Kunci : Kata kunci: Pengambilan keputusan strategis, kepala dinas kesehatan, pengalaman, pengetahuan, konteks politik, kesehatan ibu dan anak, gizi/Keywords: strategic decision making, head of health department, experience, knowledge, political context, maternal