EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA (STUDI KASUS DI BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES RI)
JOHAN SAFARI, dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Reformasi perencanaan dan anggaran bergulir sejak terbitnya Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sebagai tindak lanjut terhadap pelaksanaan peraturan perundangan tersebut, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 yang selanjutnya direvisi menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang menegaskan bahwa rencana kerja dan anggaran disusun menggunakan tiga pendekatan, yaitu: (1) anggaran terpadu (unified budget); (2) kerangka pengeluaran jangka menengah biasa disebut KPJM (medium term expenditure framework); dan (3) penganggaran berbasis kinerja biasa disebut PBK (performance based budget). Ciri utama PBK adalah anggaran yang disusun dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input), dan hasil yang diharapkan (outcomes), sehingga dapat memberikan informasi tentang efektivitas dan efisiensi kegiatan. Penganggaran berbasis kinerja merupakan salah satu upaya penting dalam memperbaiki proses penganggaran sektor publik. Tujuan: Melakukan evaluasi penerapan anggaran berbasis kinerja dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kemenkes RI. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Instrumen penelitian adalah penulis sendiri, dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Data primer berasal dari wawancara mendalam dengan pedoman wawancara dan observasi peneliti. Sedangkan data sekunder adalah dokumen perencanaan, anggaran dan evaluasi yang dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis). Dilakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan pelaporan data secara longitudinal (strategi studi kasus). Hasil: Hasil penelitian ini dapat dilaporkan bahwa penganggaran berbasis kinerja di Biro Perencanaan dan Anggaran baru sebatas pendekatan administratif atau dokumentasi. Evaluasi yang digunakan merupakan evaluasi manajemen atau administratif. Belum menerapkan evaluasi yang benar benar mengukur kinerja dampak (outcome). Kesimpulan: Penerapan penganggaran berbasis kinerja telah dilaksanakan, namun pendekatan yang dilakukan baru berdasarkan pendekatan manajemen atau birokrasi. Salah satu masalah yang dihadapi adalah evaluasi kinerja belum dilakukan berdasarkan pendekatan dampak (outcome).
Background: Reformation of planning and budgeting system started with the issuance of Regulation No. 17 / 2003 on State Finance and Regulation No. 25/ 2004 on National Development Planning System. As a follow up to the implementation of these regulations, the government has issued Government Regulation No. 21/2004 which was subsequently revised to Government Regulation No. 90/2010 concerning Development of Work Plan and Budget of Ministry / Agency which confirms that the work plan and budget is prepared using three approaches, namely: (1) unified budget ; (2) medium-term expenditure framework (MTEF) ; and (3) performance-based budgeting commonly (PBB). The main characteristic of PBB budgeting is the emphasizing to the linkages between funding (input), and the expected results (outcomes), so the information about the effectiveness and efficiency of the activities can be clearly provide. Performance-based budgeting is one of the important efforts to improve the quality of public sector budgeting process. Objective: To evaluate the implementation of performance-based budgeting approach in the preparation of work plan and budget in Bureau of Planning and Budgeting of the Secretariat General of the Ministry of Health RI. Method: This study used a qualitative research with descriptive analysis. The research instrument is the author himself, by observation, interview and literature study. Primary data derived from in-depth interviews with investigators with guidelines and observation. While secondary data is a planning, budget and evaluation document that being analyzed using content analysis method. Observation, data collection, information analysis and reporting of data conducted longitudinally (case study strategy). Result: This study showed that the implementation of performance-based budgeting in the Bureau of Planning and Budget is merely limited to administrative approach or documentation. Evaluation were focused on management or administrative, not actually measures the performance impact (outcomes). Conclusion: Performance-based budgeting approach has been implemented, but still limited to the management or bureaucratic approach. One problem has been that performance evaluation has not been conducted based approach to impact (outcomes).
Kata Kunci : Evaluasi, kinerja, outcome, penganggaran berbasis kinerja/Evaluation, performance, outcomes, performance-based budgeting