PENANGGULANGAN KEMISKINAN PADA PERDESAAN KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
IBRAHIM, Prof.Dr.Muhammad Baiquni,MA
2016 | Disertasi | S3 Ilmu GeografiPenelitian tentang kemiskinan telah banyak dilakukan terutama terhadap kebijakan dan program pada masyarakat. Penelitian geografi ini dititikberatkan pada kajian penanggulangan kemiskinan pada perdesaan kawasan pertambangan emas di Sumbawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1] mengkaji karaktersitik kemiskinan kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat, 2] mengkaji penyebab kemiskinan terjadi pada masyarakat kawasan perdesaan pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat, 3] mengkaji peran Pemerintah Daerah dan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam pengentasan kemiskinan masyarakat perdesaan serta peran kedua stakeholder tersebut ditandai dengan menurunnya jumlah masyarakat miskin kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat dan 4] merumuskan model ideal dalam penanggulangan kemiskinan kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan unit analisis rumah tangga. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat perdesaan kawasan pertambangan emas dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Tehnik analisis regresi ganda, analisis frekuensi dan Tabulasi silang, analisis deskriptif dan analisis model deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan masyarakat pada perdesaan kawasan pertambangan emas di Sumbawa Barat disebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam akses komunikasi pada pemerintah dan swasta yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas program pemerintah dan swasta khususnya program-program yang memungkinkan masyarakat mampu mengakses sumberdaya, agar bisa keluar dari kemiskinan. Kualitas rendah program baik pemerintah dan swasta ditandai dengan rendahnya kelembagaan pelaksanaan program, badan hukum yang tidak tetap, lemah political will pemerintah, belum adanya Standar Operasional Prosedure [SOP], program tidak berkelanjutan, program bersifat top down. Pada program swasta ditandai dengan lemahnya political will, belum jelasnya Standar Opearting Prosedure [SOP] proses peminjaman bagi masyarakat miskin, bantuan charity hanya kelompok tertentu, program tidak berkelanjutan. Model Kemitraan antara Swasta, Pemerintah dan Perguruan Tinggi [SPPT] sebagai model ideal dalam penanggulangan kemiskinan masyarakat pada perdesaan kawasan pertambangan emas.
Penelitian tentang kemiskinan telah banyak dilakukan terutama terhadap kebijakan dan program pada masyarakat. Penelitian geografi ini dititikberatkan pada kajian penanggulangan kemiskinan pada perdesaan kawasan pertambangan emas di Sumbawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1] mengkaji karaktersitik kemiskinan kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat, 2] mengkaji penyebab kemiskinan terjadi pada masyarakat kawasan perdesaan pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat, 3] mengkaji peran Pemerintah Daerah dan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam pengentasan kemiskinan masyarakat perdesaan serta peran kedua stakeholder tersebut ditandai dengan menurunnya jumlah masyarakat miskin kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat dan 4] merumuskan model ideal dalam penanggulangan kemiskinan kawasan perdesaan pada pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan unit analisis rumah tangga. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat perdesaan kawasan pertambangan emas dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling. Tehnik analisis regresi ganda, analisis frekuensi dan Tabulasi silang, analisis deskriptif dan analisis model deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan masyarakat pada perdesaan kawasan pertambangan emas di Sumbawa Barat disebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam akses komunikasi pada pemerintah dan swasta yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas program pemerintah dan swasta khususnya program-program yang memungkinkan masyarakat mampu mengakses sumberdaya, agar bisa keluar dari kemiskinan. Kualitas rendah program baik pemerintah dan swasta ditandai dengan rendahnya kelembagaan pelaksanaan program, badan hukum yang tidak tetap, lemah political will pemerintah, belum adanya Standar Operasional Prosedure [SOP], program tidak berkelanjutan, program bersifat top down. Pada program swasta ditandai dengan lemahnya political will, belum jelasnya Standar Opearting Prosedure [SOP] proses peminjaman bagi masyarakat miskin, bantuan charity hanya kelompok tertentu, program tidak berkelanjutan. Model Kemitraan antara Swasta, Pemerintah dan Perguruan Tinggi [SPPT] sebagai model ideal dalam penanggulangan kemiskinan masyarakat pada perdesaan kawasan pertambangan emas.
Kata Kunci : Poverty, Rural, Government, Private And Mining