IDENTIFIKASI MASALAH DAN KEBUTUHAN DOKTER DALAM MENYAMPAIKAN BERITA BURUK: STUDI KUALITATIF PERUMUSAN REKOMENDASI BAGI KURIKULUM PENDIDIKAN KEDOKTERAN DASAR DAN BERKELANJUTAN
MIKO FERINE, dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D.; dr. Mora Claramita, MHPE, Ph.D
2016 | Tesis | S2 Ilmu Pendidikan KedokteranLatar Belakang: Penyampaian berita buruk merupakan salah satu komunikasi yang dinilai sulit oleh dokter praktik. Seorang dokter tidak hanya membutuhkan pengalaman, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat menyampaikan berita buruk. Untuk dapat mengembangkan kurikulum pendidikan dan pelatihan yang tepat, perlu dilakukan eksplorasi mengenai permasalahan dan kebutuhan para dokter praktik dalam menyampaikan berita buruk dalam konteks budaya setempat. Proses ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan kurikulum pelatihan menyampaikan berita buruk yang tepat baik untuk pendidikan kedokteran dasar maupun pendidikan kedokteran berkelanjutan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dokter praktik dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien atau keluarganya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam terhadap dokter praktik dengan pengalaman menyampaikan berita buruk yang dipilih dari berbagai latar belakang pendidikan, gender dan usia. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dokter mengalami kesulitan dalam menyampaikan berita buruk. Penyebab yang teridentifikasi antara lain kurangnya pengetahuan dan keterampilan menyampaikan berita buruk, kurangnya kemampuan mengontrol emosi dan ketiadaan protokol menyampaikan berita buruk. Pendidikan dan pelatihan menyampaikan berita buruk perlu diperkenalkan sejak dini dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Penelitian mengenai masalah dan kebutuhan pasien dalam menghadapi situasi berita buruk perlu dilakukan untuk mengembangkan pedoman menyampaikan berita buruk yang sesuai dengan latar belakang budaya masyarakat setempat. Kesimpulan: Masalah utama dokter praktik dalam menyampaikan berita buruk adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu perlu disusun protokol baku dan dikembangkan kurikulum pelatihan penyampaian berita buruk bagi pendidikan kedokteran dasar dan berkelanjutan.
Background: Breaking bad news is assumed as the most difficult task faced by doctors. A doctor requires not only experience, but also sufficient knowledge and skills to convey bad news. To be able to develop curriculum and training, it is necessary to explore the problems and needs of the doctors in delivering bad news in the context of the local culture. This process is the first step to develop an appropriate training curriculum to break bad news both for basic medical education and continuing medical education. Tujuan: This study aimed to identify the problems and needs of the practising doctors in breaking bad news to patients or their families. Metode: This study was a qualitative research with a phenomenological approach. The method used was in-depth interviews with the practicing doctors with experience in breaking bad news selected from various educational backgrounds, gender, and age.. Hasil: This study indicated that the doctors had difficulty in breaking bad news. The causes identified included a lack of knowledge and skills in breaking bad news, the lack of ability to control emotions and lack of protocols in delivering bad news. Education and training of breaking bad news needs to be introduced early implemented in a sustainable manner. Research on the problems and needs of the patient in the face of bad news situation needs to be done to develop guidelines to break bad news according to the cultural background of the local community. Kesimpulan: The main problem faced by the doctors in breaking bad news is the lack of knowledge and skills. Therefore, it is necessary to develop standard protocols and a training curriculum regarding breaking bad news at basic and continuing medical education.
Kata Kunci : doctor, breaking bad news, communication skill