Laporkan Masalah

Arahan Pengembangan Kawasan Stasiun Solo Balapan Berdasar Diversitas Kawasan

PRATIWI ANJAR SARI, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.;Dyah Titisari Widyastuti, ST., MUDD

2016 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun besar di Surakarta yang merupakan simpul dari tujuan perjalanan atau asal perjalanan untuk mobilitas masyarakat sehari-hari. Selain itu, kegiatan pergerakan kereta api lokal pada dasarnya dipengaruhi oleh keragaman fungsi lahan di sekitar kawasan Stasiun Solo Balapan. Hal ini merupakan reprentasi dari konsep Transit Oriented Development. Dalam hal ini, dominasi perumahan bisa menghasilkan pergerakan dengan menggunakan kereta api lokal melalui Stasiun Solo Balapan. Sementara itu dengan adanya beberapa atraktor di sekitar Stasiun Solo Balapan berpotensi bisa menarik kereta api lokal sebagai moda pergerakan sehari-hari. Namun, sebagai stasiun kereta api terbesar yang berada di kawasan dengan tingkat ragam fungsi lahan yang tinggi, tidak menunjukkan angka yang signifikan dari penggunaan kereta api lokal yang menuju kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arahan pengembangan kawasan Stasiun Solo Balapan berdasar potensi diversitas kawasan. Penelitian ini memaparkan tingkat keragaman fungsi lahan pada kawasan Stasiun Balapan sebagai kawasan Transit Oriented Development yang diidentifikasi berdasarkan jenis ragam, sebaran, dan skala layanan fungsi pada kawasan. Selanjutnya didialogkan dengan pola pergerakan pengguna KA Lokal yang naik dan berhenti di Stasun Solo Balapan. Penelitian ini menunukkan bahwa pengguna kereta api lokal yang berhenti dan berangkat dari Stasiun Balapan memiliki titik tujuan dan titik asal di luar radius 1km (di luar jarak jangkau pejalan kaki), hal ini disebabkan oleh diversitas kawasan yang belum mampu menjadi atraktor karena skala layanan dari fungsi lahan di sekitar kawasan berupa skala layanan lokal. Jarak tempuh pengguna kereta api lokal yang berasal dari luar radius 1 km menjadi alasan bagi pengguna dalam menggunakan moda transportasi untuk menuju Stasiun Solo Balapan. hal ini menunjukkan bahwa Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun transit bagi pengguna kereta api lokal.

Solo Balapan Rail Station is a main station in Surakarta that is a node of trip destination or origin trip origin for daily people mobility. In addition, the commuter daily activity basically is influenced by the diversity of land use surrounding station. It represents the concept of Transit Oriented Development. In this case, the dominance of housing could generate commuter mobility through station. Meanwhile the existence of some attractors surrounding station possibly could attract commuter as daily destinations. This research aims to figure out the urban design guideline based on principle of diversity for Solo Balapan Rail Station area. This research describes the level of diversity in land use in Balapan Solo station area as a Transit Oriented Development area which is identified on the basis of diversity, distribution, and range of services at the station area. Hereafter, will be discussed with the movement patterns of Local Train passengers who departs and arrives at Balapan Solo station. The research results showed that the Local Train passengers who depart and arrive at Balapan Solo Station has a starting point and destination point outside the 1km radius (out of the pedestrian walking distance), this is caused by the diversity of land use in the station has not been able to be attraction station, as land use in the station is still a local service scale. The destination point and the starting point of respondents who are outside the 1km radius become one of the reason for respondents to use the mode of transportation to reach Balapan Solo station. This indicates that Balapan Solo station became a transit station for local train passengers.

Kata Kunci : Transit Oriented Development, diversitas, pergerakan perjalanan, diversity, trip movement

  1. S2-2016-353637-abstract.pdf  
  2. S2-2016-353637-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-353637-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-353637-title.pdf