Analisis transformasi spasial kota Kudus
FURUADA, Abdul Rahim, Dr.Ir. Bondan Hermanislamet, MSc
2002 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahKota Kudus sudah terkenal sejak zaman “Wali Songo†dengan kehadiran seorang Sunan Kudus sekitar tahun 1549. Kota Kudus saat itu telah berfungsi sebagai pusat pendidikan tinggi agama Islam dan pusat pemerintahan “bawahan†Kerajaan Demak. Berdasar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 pemerintah menetapkan lahirnya Kabupaten Kudus dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah dengan Kota Kudus sebagai ibu kota kabupatennya. Dengan demikian transformasi spasial Kota Kudus sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Namun demikian karena beberapa kendala antara lain keterbatasan waktu dan sumber-sumber yang bisa dijadikan rujukan maka fokus penelitian ini dibatasi hanya pada transformasi spasial Kota Kudus yang berlangsung sejak tahun 1985, 1996 dan 2000. Transformasi spasial dalam penelitian ini diarahkan untuk melihat proses perkembangan keruangan kota yang terjadi secara “horisontal.†Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu menggambarkan â€proses†transformasi spasial Kota Kudus tahun 1985,1996 dan 2000. Tujuan selanjutnya ialah mengidentifikasi pola spasial yang terjadi selama itu dan tujuan terakhirnya ialah menemukenali faktor-faktor yang menjadi pemicu terjadinya transformasi spasial tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode “eksplanatori†dengan teknik analisis secara kualitatif. Parameter yang diamati ialah kondisi karakteristik fisik wilayah, penduduk, kegiatannya, rencana kota dan latar belakang sejarah sebagai aspek penyebab di satu pihak dan perubahan areal terbangun kota sebagai aspek akibat di lain pihak. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ruang (areal terbangun) Kota Kudus berkembang dari 2.808,73 Ha di tahun 1985 menjadi 3.244,18 Ha tahun 1996 dan akhirnya menjadi 4.675,58 Ha pada tahun 2000. Arah perkembangan transformasi spasial cenderung menuju ke arah utara kota tersebut. Bentuk atau pola spasial Kota Kudus juga berubah dari pola “terpencar†pada tahun 1985 dan 1996 menjadi pola “kompak terstruktur†pada tahun 2000. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap proses transformasi spasial di kota ini ialah faktor pertumbuhan penduduk, perkembangan kegiatan usaha, dan intervensi rencana. Dalam perkembangan selanjutnya kondisi karakteristik fisik kota dan latar belakang sejarah ikut mewarnai proses transformasi spasial tersebut.
Kudus City have been well known since “Wali Songo†era with the presence of Sunan Kudus about 1549’s. The city of Kudus on that time have been function as education center of Islamic religion also as the central government “under†Demak Kingdom. The birth of Kudus Regency was decided by the Law Number 13 in 1950 within Central Java Province with Kudus city as the capital of the regency. Transformation of Kudus City actually have been occurred long ago. However this research focus is limited on spatial transformation of Kudus City which occur since 1985,1996 and 2000 because of deadline and referenced sources. Spatial transformation in this research is directed to know the changing process on city layout that could occur “horizontallyâ€. This research have three purposes, i.e. describing spatial transformation process of Kudus City on 1985, 1996 and 2000. Next purpose is to identify spatial pattern which occurred over that period and the last purpose is to find out and known the factors which can he the trigger of spatial transformation occurred. The method used within this research was “explanatory†method with qualitative analysis technique. The observed parameter are physical characteristic condition of the region, inhabitant, their activities, city plan and historical backpound as the cause aspects in one side and in the other hand the change of developed area of city. The analysis result in this research indicates that spatial (developed area) of Kudus City have developed from 2,808.73 Ha in 1985 become 3,244.18 Ha in 1996 and the last in 2000 become 4,675.58 Ha. The development direction of spatial transformation is leaning to the north of the city. The form and spatial pattern of ‘ Kudus City also change from “scattered†pattern in 1985 and 1996 become “compact†pattern in 2000. Supposed factors that can be influencing on spatial transformation process in this city are people growth rate, development of inhabitant activities, and plan intervention. Later physical characteristic condition of the region and historical background also participating in the spatial transformation process.
Kata Kunci : Perkembangan Kota, Transformasi Spasial, Kota Kudus