Laporkan Masalah

UJI MODIFIKASI AUTOCIDAL OVITRAP EKSTRAK DAUN BIDURI (Calotropis gigantea) SEBAGAI ATRAKTAN TERHADAP NYAMUK Aedes sp

ODERNA, dr. Tri Baskoro T.S. MSc., Prof.dr.Mustofa, Apt, MKes.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, Kabupaten Soppeng adalah daerah endemis DBD di Provinsi Sulsel. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng menunjukkan HI (House Index) di Kabupaten Soppeng baru mencapai 45%, Salah satu alternatif pengendalian vektor DBD adalah dengan memasang modifikasi autocidal ovitrap, dengan menambahkan ekstrak biduri yang diharapkan mampu menangkap telur nyamuk lebih banyak sehingga mengurangi kepadatan larva. Tujuan: Mengetahui hasil uji modifikasi autocidal ovitrap ekstrak daun biduri (C. gigantea) sebagai atraktan terhadap jumlah nyamuk Aedes sp Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan rancangan crossover design, modifikasi autocidal ovitrap terbuat dari pot plastik hitam dan diberi kassa, Penelitian dilakukan di tiga daerah endemis DBD yang memiliki House Index yang tinggi (45-55%), Dua daerah intervensi dan satu daerah kontrol, Intervensi adalah penggunaan modifikasi lethal ovitrap ekstrak daun biduri dan modifikasi lethal ovitrap air biasa, Daerah kontrol tanpa penggunaan modifikasi lethal ovitrap, Jumlah rumah/bangunan 103 (Lingkungan Cangadi 35, Dusun Dabbere 35, lingkungan Maccope 33, Modifikasi ovitrap diletakkan di dalam dan di luar rumah, Intervensi berlangsung selama 10 minggu. Variabel independen adalah pemasangan modifikasi ovitrap dan variabel dependen jumlah nyamuk Aedes yang terperangkap dan index kepadatan larva (HI, BI, CI), Analisis data menggunakan uji beda (t-test) dan uji ANOVA Hasil: Terdapat perbedaan rerata jumlah nyamuk yang terperangkap berdasarkan jenis autocidal ovitrap (p<0,05). Rerata nyamuk yang terperangkap di luar rumah lebih besar dibandingkan di dalam rumah (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan rerata jumlah nyamuk yang terperangkap berdasarkan waktu pengamatan, rerata tertinggi terdapat pada minggu ke-2 pengamatan yaitu sebesar (110,27±98,74). Tidak terdapat perbedaan index kepadatan larva (HI, BI, CI) antara kelompok perlakuan selama intervensi berlangsung (p>0,05). Kesimpulan: Rerata nyamuk yang terperangkap lebih banyak pada autocidal ovitrap atraktan, nyamuk yang terperangkap lebih banyak ditemukan di luar rumah. Tidak terdapat perbedaan rerata nyamuk yang terperangkap berdasarkan waktu pengamatan, tidak terdapat perbedaan index kepadatan larva (HI,,BI, CI) antara kelompok perlakuan selama intervensi berlangsung.

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) still be health problem in Indonesia. Soppeng district is DHF endemic areas in South Sulawesi province. Soppeng District Health Departments data showed HI (House Index) in Soppeng reached 45%. One of DHF alternative vector control is to install lethal ovitrap modification, by adding Biduri extracts leaf which is expected to capture more mosquitoes eggs so can reducing the density of larvae. Objective: To determine test results autocidal modification ovitrap Biduri leaf extract (C. gigantea) as an attractant to the number of Aedes sp Method: This study is a quasi-experimental research design with crossover design, modification ovitrap made of black plastic pots and were given gauze, research was conducted in three areas endemic that has house index is high (4555%), two areas of intervention and one control area, intervention is the use of a modified lethal ovitrap leaf extract Biduri and modifications lethal ovitrap ordinary water, control area without the use of a modified lethal ovitrap, Number of houses / buildings 103 (environment Cangadi 35, Hamlet Dabbere 35, environmental Maccope 33, modified ovitrap placed in and outside the home, intervention lasted for 10 weeks, the independent variable was the installation of modification ovitrap and the dependent variable number of Aedes mosquitoes trapped and larval density index (HI, CI, BI), analysis of data using different test (t-test) and ANOVA test Result: There was difference in average number of trapped mosquitoes based on type of autocidal ovitrap (p<0.5). Average number of mosquitoes trapped outside the house was higher than inside the house (p<0.05). There were no difference in average number of trapped mosquitoes based on time of observation, highest average was found in week 2 of observation (110,27±98,74). There was no difference in index of larva density (HI, BI, CI) between experiment groups during intervention (p>0.05). Conclusion: Average number of trapped mosquitoes was higher in attractant autocidal ovitrap; more trapped mosquitoes were found outside the house. There was difference in average number of trapped mosquitoes based on time of observation, there is no difference in index in larvae density (House Index, Breteau Index, Container Index) between experiment groups during intervention.

Kata Kunci : Aedes, Autocidal ovitrap, leaf extract of Biduri

  1. S2-2016-325124-abstract.pdf  
  2. S2-2016-325124-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-325124-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-325124-title.pdf