Morfometri Tiga Dimensi Lutut Untuk Mendesain Prostesis Total Knee Arthroplasty Populasi Indonesia

TWODY YUDIMAN, Dr.dr. Puntodewo, M. Kes, Sp.OT(K), FICS.; Dr.dr. Rahadyan Magetsari, Sp.OT (K), FICS.

2016 | Tesis-Spesialis | SP ORTHOPAEDIK DAN TRAUMATOLOGI

Latar Belakang Saat ini, sebagian besar prostesis total knee arthroplasty (TKA) yang dipasarkan di Indonesia dibuat berdasarkan ukuran populasi Barat. Walupun demikian, prostesis yang didesain untuk ras Kaukasoid tidak cocok untuk populasi Asia karena populasi Asia memiliki badan yang lebih kecil dan pendek sesuai dengan penelitian-peneltian yang telah dilakukan sebelumnya. Prostesis TKA yang dibuat berdasarkan data ukuran morfologi lutut yang tepat dan berdasarkan perbedaan jenis kelamin dapat memberikan hasil yang lebih baik. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran anthropometri pada sendi lutut (femur distal dan tibia proksimal) yang didapatkan dari lutut normal populasi mongoloid Indonesia etnis Jawa dengan menggunakan rekonstruksi Image 3D CT scan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mendesain ukuran ideal protesis TKA untuk populasi Indonesia Metode Penelitian Penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan pada 100 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan populasi Indonesia etnis Jawa dengan umur 20-70 tahun. Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah normal alignment dari ekstremitas bawah, tidak ada kelainan neuromuscular, tidak ada tanda-tanda gejala arthritis lutut, berjalan aktif dan berjalan tanpa alat bantu. Subjek pada penelitian ini diambil dari populasi ras mongoloid Indonesia etnis Jawa yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Dilakukan pengukuran morfometri seperti Femoral Medio lateral (fML), Femoral Antero posterior (fAP), Femoral medial Antero)Femoral medial Antero posterior (fMAP), Femoral lateral Antero posterior (fLAP), Tibial mediolateral (tML), Tibial anterior posterior (tAP), Tibial anterior posterior (tAP), Tibial medial anteroposterior (tMAP), Tibial lateral anteroposterior (tLAP). Data yang didapatkan secara statistik di analisis dengan Pearson correlation test dan Independent t-test. Hasil dan Diskusi Didapatkan rerata fML untuk Laki-laki 70.5+- 5.1 mm dan untuk Perempuan 61.4+-4.0 mm (p<.001). Rerata fAP untuk Laki-laki 56.9±6.0 mm dan untuk perempuan 52.2+-4.1 mm (p<.001). Rerata tML untuk laki-laki 70.0Â+-4.3 dan utnuk Perempuan 61.5+-3.2 (p<.001). Rerata tAP untuk Laki-laki 42.0+- 4.1 dan untuk perempuan 37.4+- 3.5 (p<.001). Didapatkan perbedaan ukuran morfometri lutut laki-laki terhadap Perempuan yang secara statistik bermakna. Perempuan memerlukan prostesis yang lebih kecil dibandingkan Laki-laki pada dimensi antero posterior yang sama.

Background Currently, most of the commercially available total knee arthroplasty (TKA) prostheses used in Indonesia are made based on Western population. However, protheses designed for Caucasian patients are not suitable for Asian population because Asian population generally has a smaller build and stature as shown in severeal studies. TKA prosthesis that is made based on the accurately morphologic data of knee and gender morphologic difference may expected to give better results. We performed an anthropometric analysis on knee joint (distal femur and proximal tibia) obtained from normal Indonesian mongoloid javanese knees using three dimensional reconstruction computer tomographic measurements. The results of this study were expected to provide basic data to design the ideal size of the TKA prosthesis for Indonesian population. Methods This was descriptive analytic study conducted on sex matched 100 healty Indonesian mongoloid race subjects with Javanese ethnicity who were in age range of 20-70 years. The Inclusion criterias of this study were subjects with normal alignment of the lower extremity, absence of neuromuscular deformity and abnormality, absence of signs and symptoms of the knee arthritis, and independent daily activities performed by the subjects. The researchers selected the subjects from the population of Indonesian mongoloid race lived in Yogyakarta, Indonesia. Parameter morphometry such as Femoral Medio lateral (fML), Femoral Antero posterior (fAP), Femoral medial Antero posterior (fMAP), Femoral lateral Antero posterior (fLAP), Tibial mediolateral (tML), Tibial anterior posterior (tAP), Tibial anterior posterior (tAP), Tibial medial anteroposterior (tMAP), Tibial lateral anteroposterior (tLAP) was measured. Data obtained were statistically analyzed using Pearson correlation test and Independent t-test. Results and Discussion The mean fML dimension for men was 70.5+- 5.1(L)mm and for women 61.4+-4.0(P) mm (p<.001). The mean fAP dimension for men was 56.9+-6.0(L)and for women 52.2+-4.1(P)(p<.001). The mean tML dimension for men was 70.0+-4.3(L)and for women61.5+-3.2(P)(p<.001). The mean tAP dimension for men was 42.0+- 4.1(L)and for women 37.4+- 3.5(P)(p<.001). There is a significant anthropometric knee size difference betweenmen and women. Women require narrower implants than men for the same antero-posterior dimension

Kata Kunci : Knee joint, Total knee arthroplasty , morphometry, Three Dimensional CT Scan