FAKTOR RISIKO KEJADIAN ULKUS KAKI DIABETIK DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

HARYATI POTUTU, Dr. drg Dibyo Pramono, SU, MDSc.; dr. Bambang Djarwoto, SpPD-KGH

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Prevalensi diabetes melitus di Indonesia beranjak naik dari tahun ke tahun. Penderita yang terkena bukan hanya berusia senja, namun banyak pula yang masih berusia produktif. Angka kejadian ulkus kaki diabetik di Indonesia sekitar 15% dari penderita DM dengan angka amputasi 30%, angka mortalitas 32% dan ulkus diabetik merupakan sebab perawatan dirumah sakit yang terbanyak sebesar 80% (Purwanti, 2013). Walaupun angka kejadian ulkus kaki diabetik kecil tetapi berdampak besar terhadap kualitas hidup penderita diabetes mellitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko kejadian ulkus kaki diabetik di RSUP DR Sardjito Yogyakarta. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2016. Kasus adalah Pasien DM yang didiagnosis oleh dokter spesialis penyakit dalam ulkus kaki diabetik yang dirawat jalan dan rawat inap di RSUP DR Sardjito. Kotrol adalah Pasien DM yang tidak menderita ulkus kaki diabetik dan pernah menderita ulkus kaki diabetik yang diketahui berdasarkan catatan rekam medis pasien yang di rawat jalan di RSUP DR Sardjito. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan uji statistik regresi. Hasil : pada analisis bivariat terdapat enam variabel yang signifikan yaitu : umur OR=6.3 (95% CI:2.77-15.25, p=0,00), lama DM OR=4.1 (95% CI:2.11-7.88, p=0,00), perawatan kaki OR=2.4 (95% CI:1.26-4.69), riwayat ulkus OR=15 (95% CI:6.30-44.18, p=0,00), riwayat amputasi OR=23.7 (95% CI:3.55-99.45 p=0,00), dan aktivitas fisik OR=4.5 (95% CI:2.29-8.98 p=0.00). Pada analisis multivariat ada lima variabel yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian ulkus kaki diabetik yaitu : umur OR=5,8 (95% CI:2.18-15.68, p=0.00), perawatan kaki OR=3,9 (95% CI:1.72-8.98, p=0.00), riwayat ulkus OR=8.5 (95% CI:3.17-23.03 p=0,00), riwayat amputasi OR=9,6 (95% CI:1.07-85.64, p=0,04), dan aktivitas fisik OR=3 95% CI:1.38-6.84 p=0.00). Kesimpulan : Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ulkus kaki diabetik adalah umur, perawatan kaki, riwayat ulkus, riwayat amputasi, dan aktivitas fisik.

Background: The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia go up from year to year. Wictims have not only was dusk, but many have still productive ages. Incidence rate of diabetic foot ulcer in Indonesia is 15% from totality diabetet mellitus patient, with 30% amputation, 32% mortality, and diabetic foot ulcer is 80% of hospitalization. Althought incidence of diabetic foot ulcer small but have a huge impact on thr quality of life. This research aimed to find out the risk factor of diabetic foot ulcer in Dr. Sardjito Center Hospital. Methods: This research was counducted using hospital based case control design with 184 subject. The independent variabel is age, occupation, duration of diabetic mellitus, the care of feet, smoking, ulcer history, amputation history, and physical actifity. Data analyzed using the chi square test and statistical regression. Results: The results of the analysis bivariate there are six significant variables age OR=6.3 (95% CI:2.77-15.25, p=0,00), duration of DM OR=4.1 (95% CI:2.117.88, p=0,00), the care of feet OR=2.4 (95% CI:1.26-4.69), ulcer history OR=15 (95% CI:6.30-44.18, p=0,00), amputation history OR=23.7 (95% CI:3.55-99.45 p=0,00), and physical actifity OR=4.5 (95% CI:2.29-8.98 p=0.00). The results of the analysis multivariat there are five significant variable that has been shown to influential simultaneously to diabetic foot ulcer age OR=5,8 (95% CI:2.18-15.68, p=0.00), the care of feet OR=3,9 (95% CI:1.72-8.98, p=0.00), ulcer history OR=8.5 (95% CI:3.17-23.03 p=0,00), amputation history OR=9,6 (95% CI:1.0785.64, p=0,04), and physical actifity OR=3 95% CI:1.38-6.84 p=0.00). Conclusion: The risk factors associated with the diabetic foot ulcer is age, the care of the feet, ulcer history, amputation history, and physical activity.

Kata Kunci : Risk Factor, Diabetic foot ulcer, Case control, Yogyakarta