Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Rasio Pengembangan Model SEBRA terhadap Keputusan Delisting Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Non Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2015)

WENINGTYAS PRIASTIWI , Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., C.M.A.

2016 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan rasio pengembangan model SEBRA dalam memprediksi delisting perusahaan dari Bursa Efek Indonesia. Kesulitan keuangan atau financial distress merupakan tahap akhir kemunduran perusahaan yang terjadi sebelum kebangkrutan. Prediksi kebangkrutan dibutuhkan untuk mengantisipasi lebih awal terjadinya kebangkrutan. Rasio pengembangan model SEBRA terdiri dari tujuh rasio keuangan dan nonkeuangan, yaitu rasio earnings, rasio ekuitas, rasio likuiditas, rasio utang usaha terhadap aset total, rasio utang pajak terhadap aset total, ukuran perusahaan dalam aset total, dan umur perusahaan. Sampel penelitian adalah perusahaan delisting dari bursa dipasangkan dengan perusahaan yang masih listing. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2004 hingga 2015. Jumlah perusahaan delisting yang memiliki laporan keuangan lengkap selama dua tahun dan satu tahun terakhir sebelum delisting adalah 16 perusahaan. Perusahaan delisting dipasangkan dengan perusahaan yang masih listing dalam sektor industri yang sama dan memiliki ukuran (nilai aset) yang hampir sama. Analisis penelitian menggunakan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah pada periode dua tahun sebelum delisting, rasio pengembangan model SEBRA mampu memprediksi sebesar 78.1%. Sedangkan untuk periode satu tahun terakhir, rasio tersebut mampu memprediksi keputusan delisting sebesar 81.3%. Hasil uji regresi menunjukkan variabel yang paling berpengaruh dari tujuh rasio pengembangan SEBRA adalah umur perusahaan, untuk dua tahun terakhir dan satu tahun terakhir.

This study aims to test the capability of SEBRA extended model ratio in predicting the company delisted from Indonesian Stock Exchange. Financial distress is the last step of company decrease performance that occur before bankruptcy. Bankruptcy prediction is needed to anticipate the bankruptcy earlier. The ratio of SEBRA extended model consists of seven financial and non-financial ratios, there are earnings ratio, equity ratio, liquidity ratio, trade account payable as percentage of assets, unpaid taxes and dues as percentage of assets, size of company in total assets, and the company age (from established). The sample of this study is companies which have been delisted for the period 2004-2015 paired with listing company. The number of companies delisting which has full financial report for two years and last year before the delisting is 16 companies. The delisted sample will be compared to other 16 companies which are listed in the same industry sector and have similar size (value of assets). The study analyzes using logistic regression. The results of this study are in the two-year period before the delisting, the extended ratio of Model SEBRA is able to predict as much as 78.1%. As for the last one year period, the ratio was able to predict the delisted company as much as 81.3%. The result shows the most influential variables from seven ratios SEBRA extended is the age of company, for the last two years period and for the last one year period.

Kata Kunci : delisting, financial distress, prediksi kebangkrutan, rasio pengembangan Model SEBRA