PENYEBARAN TOC PADA INTERVAL BATUAN INDUK FORMASI LEMAT-TALANGAKAR DENGAN METODE INVERSI SEISMIK DI SUBCEKUNGAN JAMBI DAN PALEMBANG UTARA
WIDI ATMOKO, Dr. Ir. Jarot Setyo Wiyoto, M.Sc dan Dr. D. Hendra Amijaya, S.T,M.T
2016 | Tesis | S2 Teknik GeologiSARI Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu cekungan di Indonesia yang berada di belakang busur dan terbukti menghasilkan minyak dan gas bumi. Cekungan ini merupakan hasil dari tiga periode tektonik (Ginger & Fielding, 2005) yaitu fase synrift, post rift dan fase syn-orogenic. Keberadaan batuan induk yang mengandung TOC tinggi sangat penting dalam petroleum system yang berfungsi sebagai penghasil hidrokarbon, sehingga perlu diteliti distribusinya dalam cekungan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sumur, data geokimia dari sumur dan data seismik yang mewakili di Subcekungan Jambi dan Palembang Utara. Kandungan TOC dari batuan induk pada sumur dapat diturunkan dengan formula Passey menggunakan log gamma ray, resistivitas dan sonik. Hasil perhitungan TOC metode Passey selanjutnya divalidasi dengan data vitrinite reflectant serta dikalibrasi dengan data TOC dari data cutting. Distribusi TOC pada batuan induk dapat dilakukan dengan pendekatan inversi seismik, sekuen stratigrafi dan geostatistika. Analisis TOC dengan menggunakan metode Passey dan inversi seismik pada interval batuan induk Formasi Talang Akar dan Formasi Lemat di daerah penelitian diperoleh nilai TOC antara 0.1 - 9.5%. Proses sedimentasi synrift pada Formasi Lemat dan Talang Akar bagian bawah maupun postrift pada Formasi Talang Akar bagian atas akan berpengaruh terhadap distribusi dari TOCnya, TOC relatif akan tinggi pada saat Flooding Surface/ Maximum Flooding Surface, sedangkan pada batas SB akan menunjukkan TOC yang rendah. Distribusi TOC pada Formasi Lemat atau ekuivalen dengan interval batuan dasar - SB-1 di Subcekungan Jambi dan Subcekungan Palembang Utara secara vertikal umumnya menunjukkan TOC semakin besar ke atas dan akan mengecil tepat pada SB-1. Pada sekuen-2 atau equivalen terhadap Formasi Talang Akar, distribusi TOC di kedua subcekungan tersebut secara umum menunjukkan TOC yang semakin besar hingga MFS-2 dan TOC relative akan mengecil sesaat sebelum hingga terjadi SB-2. TOC yang besar pada interval batuan dasar - SB1 atau equivalen dengan Formasi Lemat- Talang Akar bagian bawah akan terdistribusi ke arah barat laut dan tenggara, sedangkan pada interval SB-1-SB-2 atau equivalen dengan Formasi Talang Akar akan besar ke arah timur dan timur laut. Batuan induk yang berkualitas baik pada interval batuan dasar - SB1 di beberapa graben menunjukkan TOC yang besar akan berada di tengah dari graben. Pada sedimen Formasi Talang Akar dalam hal ini ekuivalen dengan interval SB-1 - SB-2 menunjukkan TOC di Subcekungan Jambi akan membesar ke bagian barat/barat laut dan di Subcekungan Palembang Utara akan membesar ke arah timur/timur laut. Batuan induk yang baik ditandai dengan TOC > 2%, di Subcekungan Palembang Utara tersebar secara merata pada interval SB-1 - MFS2 atau ekuivalen dengan Formasi Talang Akar bagian bawah dan di Subcekungan Jambi interval MFS-2-SB-2 atau ekuivalen dengan Formasi Talang Akar bagian atas.
Abstract South Sumatra basin is one of basin in Indonesia, which is located in behind the volcanic arc and proven to produce oil and gas. This basin is the resulted by three periods of tectonic (Ginger & Fielding ,2005) are synrift phase, post- rift and syn - orogenic phase. The existence of sourcerock containing high TOC is very important in petroleum system that serves as a producer of hydrocarbons, so it is necessary to study their distribution in the basin. This research was conducted using wells, geochemical from wells and seismics data were represented in Jambi and North Palembang subbasins. The TOC of the sourcerock within the well can be derived from well log gamma ray, resistivity and sonic data with using a Passey formula. Furthermore, the TOC results are validated by vitrinite reflectant from the cutting data and calibrated to TOC cutting of wells. TOC distribution on the source rock can be interpreted trough approach seismics inversion, stratigraphy sequence and geostatistical method. The result of TOC analysis using the Passey method and inversion seismic at intervals Lemat and the Talang Akar Formations in the study areas is got value between 0.1 - 9.5% . The synrift sedimentation in Lemat and Lower Talang Akar Formations and postrift sedimentation in Upper Talang Akar will influence to the TOC distribution, TOC relatively will maximum at flooding surface / maximum flooding surface , while at the sequence boundary TOC relatively will low. TOC distribution in Lemat Formation or equivalent to the basement - Sequence Boundary-1 in both Jambi and North Palembang Subbasins vertically indicate that TOC will increasing upward, then TOC will decrease in the SB-1 horizon. In sequence-2, TOC distribution in both Jambi and North Palembang subbasin from the SB-1 to MFS-2 indicate that TOC will increasing upward to the top of MFS-2, then gradually will decrease to the pre SB-2 to SB-2 horizon. High TOC between the basement - SB-1 or equivalent to the Lemat- Lower Talang Akar Formations will distributed toward the northwest and southeastern, while at at SB-1-SB-2 interval or equivalent to the Upper Talang Akar Formation will be great toward the east and northeastern . A good quality sourcerocks within the basement - SB-1 interval or equivalent to Lemat Formation on some of graben showing higher TOC is distributed in the centre of graben. In Talang Akar Formations equivalent to SB-1 - SB-2 indicate that the TOC in the Jambi Subbasin will be higher to the westward / northwest ward, whereas within North Palembang Subbasin, TOC will be higher to the eastward / northeast ward. In the North Palembang Subbasin, the good TOC spread evenly at interval SB-1 - MFS-2 or equivalent to Lower Talang Akar Formation, whereas within the Jambi Subbasin the high TOC will distributed between MFS-2 to SB-2 interval or equivalent to Upper Talang Akar Formation.
Kata Kunci : TOC, inversi seismik,Jambi, Palembang Utara