IMPLEMENTATION OF VILLAGE ALLOCATION FUND AT KACARIBU VILLAGE, KARO REGENCY
JAYATRI H SIHALOHO, Koji Fujimoto
2016 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanABSTRAKSI Implementasi Alokasi Dana Desa Di Desa Kacaribu, Kabupaten Karo Alokasi dana desa (ADD) adalah bentuk pemenuhan hak desa dalam melaksanaan otonomi daerah berdasarkan minat dan inisitatif, dan hak asal dan atau hak tradisional. Karakteristik dana tersebut adalah keanekaragaman, partisipasi, pemberdayaan, demokratisasi, otonomi dan peningkatan peran pemerintah desa untuk memberikan pelayanan dan peningkatan dari kesejahteraan masyarakat beserta peningkatan pembangunan dan perekonomian. Program alokasi dana desa telah dilaksanakan sejak tahun 2008 setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 yang didukung oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa desa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisa pelaksanaan kegiatan, efektifitas dan efisiensi program alokasi dana desa di desa Kacaribu pada tahun 2012-2014. Perubahan perubahan yang terjadi selama 3 tahun pelaksanaan program akan memberikan pemahaman yangjelas tentang perihal apa yang telah terjadi berkaitan dengan partisipasi masyarakat, akuntabilitas dan akses masyarakat terhadap informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pada desa Kacaribu pada tahun 2012-2014 dapat dikatakan dilaksanakan dengan baik karena penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berdasarkan apa yang telah dituangkan dan direncanakan pada musryawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes). Program pembangunan ditetapkan dengan baik dalam menyelesaikan masalah dan kebutuhan masyarakat. Pemerintah desa telah berusaha untuk bertanggung jawab mengenai pelaksanaan ADD. Pemerintah desa juga mengikut sertakan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan desa. Penggunaan ADD lebih banyak dipergunakan untuk membiaya operasional pemerintah desa daripada dipergunakan untuk pembangunan desa sehingga penggunaan ADD tidak sesuai tujuan utama untuk pembangunan desa. Dengan menggunakan analisis biaya manfaat untuk mengukur Internal Rate of Return (IRR) dari ADD pada proyek manajemen air di desa Kacaribu menunjukkan bahwa proyek tersebut menunjukkan keuntungan dan manfaat terhadap masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka direkomendasikan kepada pemerintah desa bahwa dalam pelaksanaan ADD harus mengalokasikan dana sebagaimana yang diatur dalam peraturan bahwa ADD harus dibagi 30% untuk operasional desa dan 70% untuk pembangunan dan bukan dimana operasional desa mendapat bagian utama sementara pembangunan desa hanya mendapatkan sisa dana. Pendapataan tetap dan honor perangkat desa harus dianggarkan secara terpisah dari ADD dimana dalam kondisi sebenarnya hanya 30% dari total ADD tetapi telah melampaui 50% dari total ADD desa.
ABSTRACT Implementation of Village Allocation Fund At Kacaribu Village, Karo Regency Presernted by: Jayatri Hasoloan Sihaloho Master of International Development Studies Takushoku University, Japan, 2016 Professor Koji Fujimoto Village Allocation Fund (VAF) is a form of the fulfillment of the right of the village to implement local autonomy based on their interest and initiatives, and the right of origin, and/or traditional rights. The characteristics of these grants are diversity, participation, empowerment, democratization, autonomy, and the enhanced role of the village government to provide services and improvements of the welfare community as well as the acceleration of their development and growth. The VAF program has been implemented since 2008 after the issuance of government Law No. 72 in year 2005 and further supported under Ministry of Home Affairs regulation No. 37 issued in year 2007 by providing guidelines for the management of village funds. This study intends to describe and analyze the implementation of the activity, the effectiveness and efficiency of VAF in the Kacaribu Village between year 2012-2014. The changes that occurred during program implementation over the period of the 3-year period will give a clear understanding about what has happened with regards to community participation, accountability, and access of the community to information. The result of the study show the evaluation at Kacaribu in 2012-2014 can be said to be well implemented since the use of funds and the implementation of activities is carried out in accordance with what has been written and planned for the village development planning meeting. The development program was set well enough to resolve the problems in the community and in accordance with the needs of the community. The village government continually endeavored to be accountable regarding VAF management. The village government also included the community in each phase of village development. The use of VAF is more widely used for the operation of village government rather that to fund village development so that the use of VAF is not perfectly fit with the purpose for village development. Using cost benefit analysis to measure IRR of the VAF on water project shows that the result the project is profitability or benefitability to the communities. Based on that, it is recommended improvement by the village government who implement VAF must allocate completely as set out in the regulation, VAF should be divided as per regulation stating that 30% of funds for the village government operation and 70% for village development must be fixed truism and not one where the first (administer) take their full share and the others get what is left over. The honorary/fixed income should be budgeted separately out of VAF, since under the present condition, the VAF continues to creep will over their 30% allotment and has even has gone beyond 50%.
Kata Kunci : Village Allocation Fund, Kacaribu Village