KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN BERBASIS DENGAN MODAL SOSIAL (Studi di Masyarakat Nelayan Tradisional KUB Bino Makmur Desa Keboromo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Jawa Tengah)
NUR KHOIRIYAH, Dr. Tri Winarni SP., S.U
2016 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANINTISARI Kemandirian Ekonomi Masyarakat nelayan belum terwujud meski sumber daya kelautan melimpah, dan kebijakan pemerintah terus dilakukan. Masyarakat nelayan masih memiliki permasalahan persediaan modal, kualitas sumber daya manusia, kemiskinan, bahkan konflik sesama nelayan. Di sisi lain, masyarakat nelayan memiliki simpul-simpul kekuatan besar modal sosial seperti kebersamaan, dan solidaritas yang tumbuh secara natural dalam komunitas. Keberadaan Kelompok Usaha Bersama menjadi salah satu pendukung adanya hubungan dengan pihak luar komunitas nelayan. Kemunculan teori modal sosial oleh beberapa pencetusnya memberikan gambaran, bahwa modal sosial bisa memberikan dorongan pada penyelesaian masalah ekonomi. Menjadi menarik kemudian, bagaimana dengan modal sosial di masyarakat nelayan KUB Bino Makmur. Dengan latar belakang itulah, rumusan masalah penelitian ini adalah ���¢�¯�¿�½�¯�¿�½Bagaimana dampak Kekuatan Modal Sosial Masyarakat Nelayan Tradisional pada Kemandirian Ekonomi di KUB Bino Makmur Keboromo Pati?���¢�¯�¿�½�¯�¿�½. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini berlokasi di desa Keboromo kecamatan Tayu kabupaten Pati. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan tradisional KUB Bino Makmur dengan informan utama masyarakat nelayan setempat, dan informan tambahan kepala desa setempat, Mitra KUB Bino Makmur, dan Dinas keluatan Perikanan kabupaten Pati. Pengumpulan Data Menggunakan Wawancara, Observasi, dan telaah dokumen. Informan penelitian ini mencakup 6 nelayan, 3 perangkat desa, 3 orang DKP, satu mitra sheep, dan informan observasi 2 orang. Analisis data menggunakan teori analisis dari Miles dan Huberman, dan keabsahan data menggunakan Trianggulasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Modal sosial masyarakat nelayan KUB Bino Makmur secara Relasional sangat erat pada hubungan Bridging. Dengan pola ini masyarakat bisa mendapatkan permodalan dengan jaminan kepercayaan. Selain itu, pola hubungan linking juga memberikan dorongan masyarakat untuk bisa mengenali masalah lingkungan, perekonomian, dan sosial yang mereka hadapi. Dengan adanya jaringan dengan Sheep, masyarakat memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai kelautan lebih baik. Hubungan bonding internal masyarakat menjalin kebersamaan dan solidaritas yang kuat. Dengan pola-pola ini, masyarakat nelayan bisa lebih membangun kemandirian ekonomi melalui pola saving money di rumah, persediaan modal yang mudah, dan alternative pekerjaan lain pada musim paceklik. Dinamika KUB juga menunjukkan perkembangan, link yang kuat dengan pihak Sheep, dan DKP memberikan kemajuan bagi KUB Bino Makmur, dan KUB Joyo Makmur dalam mengembangkan program KUB. Dengan temuan ini, menjadi sebuah harapan baru, masyarakat bisa lebih percaya pada diri sendiri agar bisa berkembang dengan modal sosial yang dimiliki. Potensi Modal sosial ini juga diharapkan bisa digunakan untuk mensinergikan program pembangunan baik oleh pemerintah desa maupun dari Dinas kelautan dan Perikanan.
Economic Independence fishing communities have not materialized despite the abundant marine resources, and government policy continued. The fishing communities still have the problems of capital stock, the quality of human resources, poverty, and even conflict among fishermen. On the other hand, the fishing community has vertices great power of social capital such as togetherness and solidarity that grows naturally in the community. The existence of the Joint Business Group became one of the supporters of their relationships with outside parties fishing communities. The emergence of social capital theory by some originators give you an idea, that social capital can provide a boost to the settlement of economic problems. Be interesting then, what about the social capital of the fishing communities KUB Bino Makmur. With that background, the formulation of this research is "How has the Power of Social Capital Community Traditional Fishermen on Economic Independence in KUB Bino Makmur Keboromo Pati?". This research uses descriptive qualitative method. This research is located in the village of Pati Tayu Keboromo districts. The unit of analysis in this research is the traditional fishing communities KUB Bino Makmur key informant for local fishing communities, and informants additional local village chief, Mitra Makmur KUB Bino, and the Department of Fisheries keluatan Pati. Data Collection Using interviews, observation, and study documents. The informants include six fishermen, 3 village, 3 DKP, a partner of sheep, and the informant observations 2. Analysis of data using analytical theory of Miles and Huberman, and the validity of the data using Trianggulasi. Research shows that social capital KUB Bino Makmur fishing communities in Relational very closely at the relationship Bridging. With this pattern the public can obtain capital with a guarantee of confidence. Moreover, the pattern of relationships linking the community also gives a boost to be able to recognize environmental problems, economic, social and they faced. With the network with the Sheep, the public has the insight and knowledge about marine better. Internal public relations bonding establish a strong togetherness and solidarity. With these patterns, the fishing community can be build economic independence through a pattern of saving money at home, easy capital stock, and other work on the alternative bad season. KUB also showed growth dynamics, a strong link with the Sheep, and DKP provide progress for KUB Bino Makmur, and Joyo KUB KUB Makmur in developing the program. With these findings, it became a new hope, people can have more confidence in yourself in order to develop social capital owned. Potential Social capital is also expected to be used to synergize development programs either by the village government as well as from the Department of Marine and Fisheries.
Kata Kunci : Modal Sosial, Kemandirian Ekonomi, Masyarakat Nelayan Tradisional