IDENTIFIKASI SEBARAN BATUAN ANDESIT DAERAH KALISONGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DAN METODE VLF (VERY LOW FREQUENCY))
FEBRIAN DEDI SASTRAWAN, Prof.Dr Sismanto., M.SI
2016 | Tesis | S2 Ilmu FisikaPenelitian tentang identifikasi sebaran batuan beku andesit telah dlakukan di daerah Kalisonggo dengan menggunakan metode geolistrik dan very low frequency (VLF). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui arah penyebaran dan sumber intrusi batuan beku andesit yang termasuk dalam Formasi Andesit Tua berdasarkan variasi nilai resistivitas dan nilai rapat arus ekivalen bawah permukaan. Luas area 1 km2 dilakukan pengukuran dengan mengunakan metode geolistrik sebanyak 6 titik pengukuran dengan panjang bentangan pengukuran adalah 400 m dan juga dilakukan pengukuran metode VLF sebanyak 5 lintasan yang berarah Barat Daya menuju Timur Laut dan 2 lintasan berarah Tenggara menuju Barat Laut. Hasil pengolahan data Geolistrik menunjukan nilai variasi resistivitas bawah permukaan adalah 19,8 Ohm.m sampai 89,5 Ohm.m merupakan resitivitas soil, 143 Ohm.m sampai 207 Ohm.m merupakan resitivitas batuan beku andesit, 12,3 Ohm.m sampai 20 Ohm.m merupakan resitivitas batu pasir, 10,5 Ohm.m sampai 26,5 Ohm.m merupakan resitivitas lempung, dan 15 Ohm.m sampai 44,5 Ohm.m merupakan resitivitas napal. Sedangkan untuk metode VLF yang sensitive terhadap benda konduktif, pada lintasan 6 terdapat anomali sebesar 120% sampai 180% yang diindikasikan sebagai sumber intrusi batuan beku andesit. Berdasarkan hasil korelasi antara penampang resitivitas dan penampang rapat arus ekivalen diperkirakan bahwa sebaran batuan beku andesit berarah Barat Laut menuju Tenggara dan diperkirakan sumber intrusi dangkal dari batuan beku andesit berada pada jarak 300 m kearah Barat laut dari batuan beku andesit berstruktur kekar tiang yang tersingkap di sungai Kalisonggo.
Research on identification of andesite distribution has been conducted in Kalisonggo area using geoelectric and very low frequency methods. This research purposed to determine of intrution source and andesite distribution that included in Old Andesite Formation based on variations of subsurface resistivity and equivalent current density values. There are 5 lines VLF measurement with Southwestern - Northeast direction and 2 lines with Southeast to Northwets direction. Resistivity measurement are 6 points with half-current electrode separation (AB/2) are 200 meters in 1 km2 measuring area. Resistivity data processing results showed that the value of subsurface resistivity variations were 19.8 Ohm.m to 89.5 Ohm.m identified as soil resistivity, 143 Ohm.m to 207 Ohm.m indicated as andesite resistivity, 12.3 Ohm.m to 20 Ohm.m identified as sandstone, 10,5 Ohm.m to 26,5 Ohm.m indicated as clay and 15 Ohm.m - 44.5 Ohm.m identified as napal resistivity. Very low frequency processing result showed that at line 6 there are equivalent current density anomaly about 120% - 180% that indicated as andesite intrution source. Based on the cross-correlations result between equivalent current density section with resistivity section was estimated that andesite intrution source sited in 300 m from columnar joint that disclosed in Kalisonggo River with Northwest direction.
Kata Kunci : Resistivitas, Batuan beku andesit, Konduktivitas, Formasi andesit tua