Laporkan Masalah

PERAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI

BAHAR BUASAN, Prof. Dr. Armaidy Armawi, Prof.Dr.Ir Edhi Martono,M.Sc

2016 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama,untuk mengetahui kondisi pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di Kecamatan Dendang. Kedua, mengetahui kendala yang dihadapi dalam operasional PLTBg di Kecamatan Dendang. Ketiga mengetahui strategi optimalisasi peran PLTBg di Kecamatan Dendang. Keberadaan PLTBg di Kecamatan Dendang Kabupaten Belitung Timur memiliki tiga manfaat. Pertama memiliki daya hingga 1,8 Megawatt dan dapat mengaliri listrik hingga 2500-3000 rumah tangga. Kedua, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah, Ketiga, alih teknologi untuk Indonesia. Berdasarkan ketiga keuntungan tersebut, maka optimalisasi peran PLTBg perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan ketahanan energi. Metode yang digunakan adalah studi kasus melalui obervasi langsung ke Kecamatan Dendang, Kebupaten Belitung Timur dan wawancara dengan pihak-pihak terkait pada bulan November 2015 hingga Mei 2016. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga kendala yang dihadapi oleh PLTBg Kecamatan Dendang. Pertama sulitnya bahan baku karena sebagian besar impor, Kedua, adanya perbedaan harga karena power purchase agreement PLTBg PT AANE dihitung berdiri sebelum undang-undang baru keluar. Kendala ketiga adalah kurangnya dukungan pemerintah. Berdasarkan ketiga kendala tersebut, maka strategi optimaliasi yang dilakukan adalah; Pertama, dalam memudahkan regulasi impor dan pengiriman untuk kemudahan bahan baku. kedua, pemerintah harus mengatur dan meluruskan regulasi agar tidak ada yang masalah terkait perbedaan harga. Ketiga, pemerintah pemerintah pusat dan daerah harus aktif memberikan dukungan terhadap pembangunan PLTBg dengan memperbesar pelatihan, pendidikan serta pengembangan kemampuan untuk pembuatan kebijakan dan analisa di bidang energi baru dan terbarukan.

generator in Dendang district, to know the operational challenges of the biogas-powered electricity generator, and to know the optimalization strategy to optimalize the biogas-powered electricity generator. PLTBg existence in the village Jangkang has three benefits. Firstly it has a power of up to 1.8 megawatts and can supply power up to 2500-3000 households. Secondly, reducing greenhouse gas emissions and waste, Thirdly, technology transfer to Indonesia. Based on the three benefits, the optimisation PLTBg needs to be done in order to achieve energy security. The method used by this research is done by case study through direct observation into the research location in Dendang district, Belitung Timur regency, interviews with parties involved in the time frame of November 2015 until May 2016. Challenges faced by this biogas-powered electricity generator are; First, dificulty in getting raw materials which are mostly imported. Second, price differences caused by the power purchase agreement because the PLTB was established before 2014, prior to the new regulations. Third, the lack of government support. Focusing on these three challenges, the optimalization strategy that can be done is; First, the government can ease import regulations on raw materials shipment to Indonesia. Second, in overcoming the price difference, the government must regulate and allign regulations so that none are overlapping. Third, the central and local government can go directly and give support to the biogas-powered electricity generator by enlarging training and eucational activities as well as capacitu building for policy-making and analysis in new and renewable energy.

Kata Kunci : Biogas-powered electricity generator, POME waste electricity, new and renewable energy, energy resilience