HUBUNGAN HIPERURISEMIA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

NOR ANITA ULFAH, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH.; dr. Cornelia Wahyu Danawati, Sp.PD, PhD.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang : Hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, menyebabkan 45% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Prevalensi hipertensi di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan dari 35,1 per 1.000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 35,8 per 1.000 pada tahun 2014. Banyaknya faktor etiologi yang berhubungan menyebabkan kesulitan untuk memprediksi penyebab hipertensi, perilaku tidak sehat menyebabkan perubahan fisiologis dan metabolik dalam tubuh manusia sehingga menjadi faktor risiko intermediet yang mempengaruhi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan asam urat serum (hiperurisemia) dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Wates. Metode : Penelitian cross sectional menggunakan data rekam medis Puskesmas Wates tahun 2015. Subjek penelitian sebanyak 220 orang adalah pasien berusia - 18 tahun. Analisis data menggunakan simple multinomial regression dan multinomial regression untuk menghitung pengaruh faktor risiko dengan melihat nilai odds rasio (OR) dan confidence interval 95% (CI95%). Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara hiperurisemia dengan hipertensi (OR:2,9;95%CI:1,457-5,802), antara umur 40-50 tahun dengan hipertensi (OR:7,8;95%CI:1,62-38,23) dan umur 60 tahun dengan hipertensi (OR:4,4 (95%CI:1,95-10,23). Hasil analisis multivariat menunjukkan hiperurisemia berhubungan dengan hipertensi setelah disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, diabetes, hiperkolesterol dan hipertrigliserida (OR:2,63; 95%CI:1,25-5,53). Kesimpulan: Peningkatan kadar asam urat serum (hiperurisemia) mempengaruhi kejadian hipertensi secara statistik menunjukkan hubungan yang bermakna.

Background: Hypertension increases the risk of heart disease and stroke. Hypertension causes 45% of deaths due to heart disease and 51% of deaths due to stroke. The prevalence of hypertension in Kulon Progo District has increased from 35.1 per 1,000 population in 2013 to 35.8 per 1,000 in 2014 and the highest number of visit in Wates Primary Health Care. The cause of hypertension is difficult to determine. Many etiologic factor associated with and cause difficulty to predict the causes of hypertension. Unhealthy behaviors that lead to physiological and metabolic changes in the human body so that the risk factors that affect health intermediates. The purpose of this study to determine the relationship of increase in serum uric acid (hyperuricemia) and the incidence of hypertension in Wates Primary Health Care. Methods: cross sectional study using medical records Wates Primary Health Care 2015. The number of research subjects were 220 patients aged 18 years. Simple multinomial regression and multinomial regression was used to calculate the effect of risk factors by looking at the value of the odds ratio (OR) and 95% confidence intervals (CI95%). Results: There was a significant relationship between hyperuricemia (OR:2,9; 95%CI:1,457-5,802), rage of age 40-50 years (OR:7,8; 95%CI:1,62-38,23), and age 60 years toward hypertension (OR:4,4;95%CI:1,95-10,23). Multivariate analysis showed that hyperuricemia has relationship with hypertension after appropriating with age, sex, diabetic, hypercholestrol, and hypertrigliseride (OR:2,63; 95%CI: 1,25-5593). Conclusion: Increased levels of serum uric acid (hyperuricemia) affect the incidence of hypertension.

Kata Kunci : Hypertension, Hyperuricemia, Yogyakarta