Laporkan Masalah

Studi Lingkar Kepala, Lingkar Lengan Atas, Lebar Bahu, dan Lebar Panggul pada Anak usia 7-15 Tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta

ALIYA KAMILA, Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D.; Rusyad Adi Suriyanto, S.Sos., M.Hum.; Dr. dr. Zaenal Muttaqien, AIFM

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Pola pertumbuhan suatu individu dapat mencerminkan status gizinya. Pola tersebut bisa berbeda pada tiap kelompok usia, jenis kelamin, ras dan tempat tinggal yang terletak di perkotaan (urban) atau pedesaan (rural). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan lingkar kepala, lingkar lengan atas, lebar bahu, dan lebar panggul pada anak usia 7-15 tahun di dua daerah DIY. Bahan dan cara: Subjek penelitian adalah anak usia 7-15 tahun di DIY. Penelitian ini melibatkan 257 anak (125 laki-laki dan 132 perempuan) dari daerah Yogyakarta dan 229 anak (113 laki-laki dan 116 perempuan) dari daerah Rongkop, terbagi atas 9 kelompok umur. Pada semua subjek dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar lengan atas, lebar bahu, dan lebar panggul. Untuk mengetahui perbedaan ukuran antropometri antara anak laki-laki dan perempuan di kedua daerah digunakan analisis Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak laki-laki usia 13 tahun dan anak perempuan usia 14 tahun di Yogyakarta memiliki lingkar lengan atas dan lebar bikristal yang lebih besar daripada Rongkop; sedangkan anak perempuan usia 13 tahun di Rongkop memiliki lingkar kepala yang lebih besar daripada Yogyakarta. Di Rongkop anak perempuan memiliki lingkar kepala dan lebar panggul lebih besar daripada laki-laki pada usia 13 tahun; sedangkan anak laki-laki memiliki lebar bahu lebih besar daripada perempuan pada usia 14 tahun. Di Yogyakarta anak laki-laki memiliki lingkar kepala yang lebih besar daripada perempuan pada usia 13 tahun. Kesimpulan: Terdapat perbedaan ukuran antropometri antara anak yang tinggal di daerah Rongkop dan Yogyakarta pada usia 13 dan 14 tahun. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor lingkungan, sosio-ekonomi dan aktivitas fisik.

Background: Individual’s nutritional status could be measured from their growth pattern. The patterns for each individual depended on age, gender, race, and habitations such as urban or rural areas. Objective: The aim of this study was to know the growth pattern of head circumference, upper-arm circumference, shoulder breadth, and hip width of 7-15 years old children in two areas of Yogyakarta Province. Methods: Investigation was conducted in 486 children of 7-15 years in Yogyakarta Province. Subjects consisted of 257 children (125 boys and 132 girls) from Yogyakarta and 229 children (113 boys and 132 girls) from Rongkop. Subjects were divided into 9 age-groups and were measured on head circumference, upper-arm circumference, biacromial breadth, and bicristal breadth. Mann-Whitney analysis was used to know the differences of each anthropometric measurement between boys and girls in Yogyakarta and Rongkop. Result: The result showed that 13 years old boys and 14 years old girls in Yogyakarta had bigger upper-arm circumference and bicristal breadth than Rongkop children, while 13 years old Rongkop girls had bigger head circumference than Yogyakarta girls. In Rongkop, girls had bigger head circumference and bicristal breadth than boys at age of 13, while boys had bigger biacromial breadth than girls at age of 14. In Yogyakarta, boys had bigger head circumference than girls at age of 13. Conclusion: There were differences of anthropometric measurement between Yogyakarta and Rongkop children at ages of 13 and 14. This differences seemed to be influenced by environmental, socio-economic and physical activities factors.

Kata Kunci : pertumbuhan, ukuran antropometri, remaja, rural, urban