Laporkan Masalah

FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN FRAKTUR COLLUM FEMUR DI RSUP DR.SARDJITO (2013-2014)

Helmiza Fahry, Dr. Rahadyan Magetsari, Sp.OT (K).,PhD., FICS.

2016 | Tesis-Spesialis | S2 Orthopaedik dan Traumatologi

Latar Belakang dan Tujuan : Fraktur sendi pinggul telah lama diidentifikasi sebagai masalah kesehatan yang sangat serius selama bertahun tahun. Angka kejadian fraktur collum femur, salah satu penyebab tersering yang disebabkan oleh trauma pada usia lanjut meningkat seiring bertambahnya penduduk di muka bumi. Kenaikan insidensi ini seiring dengan terjadinya penuaan dimana terjadinya penurunan masa tulang di proksimal femur dan terkait dengan adanya resiko jatuh seiring bertambahnya usia seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor faktor resiko yang menyebabkan angka kejadian fraktur collum femur di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Metode: Penelitian ini mendata semua pasien yang berobat ke Sardjito yang mengalami fraktur collum femur selama tahun 2013-2014 yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dilakukan penelitian secara cross sectional dengan deskriptik analitik terhadap pasien dengan fraktur collum femur dan membandingkan kontrol normal didalam populasi penduduk. Hasil : Sebanyak 63 pasien yang berobat di bagian Orthopaedi RSUP. dr. Sardjito dengan fraktur collum femur dievaluasi, sebanyak 63 kontrol populasi normal juga di evaluasi. Didapatkan sampel total sebanyak 126 orang yang terdiri dari 22 pria dan 104 wanita yang kemudian dibagi kedalam 2 kelompok, 63 sebagai pasien dengan fraktur collum femur dan 63 sebagai kontrol normal dengan kisaran usia 37 sampai dengan 89 tahun dengan rata rata usia 67.87 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kortikosteroid terhadap angka kejadian fraktur collum femur (p=0.000)dimana dari penelitian ini menunjukkan bahwa 28 dari 63 pasien yang mengalami fraktur collum femur mengkonsumsi kortikosteroid dikarenakan maslah kesehatannya bila dibandingkan dengan kontrol populasi normal dimana hanya 6 dari 63 melakukan hal tersebut. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi secara rutin terhadap angka kejadian fraktur collum femur (p=0.000)dimana dari penelitian ini menunjukkan bahwa 52 dari 63 pasien yang mengalami fraktur collum femur mengkonsumsi kopi secara rutin bila dibandingkan dengan kontrol populasi normal dimana hanya 10 dari 63 melakukan hal tersebut. Terdapat hubungan yang signifikan antara penurunan daya lihat terhadap angka kejadian fraktur collum femur (p=0.012)dimana dari penelitian ini menunjukkan bahwa 43 dari 63 pasien yang mengalami fraktur collum femur mempunyai masalah penurunan daya lihat bila dibandingkan dengan kontrol populasi normal dimana hanya 10 dari 63 melakukan hal tersebut.Terdapat juga hubungan yang signifikan antara olah raga secara rutin terhadap angka kejadian fraktur collum femur (p=0.011)dimana dari penelitian ini menunjukkan bahwa 3 dari 63 pasien yang mengalami fraktur collum femur tidak berolahraga secara rutin bila dibandingkan dengan kontrol populasi normal dimana 21 dari 63 melakukan hal tersebut. Kami juga mencari hubungan antara pengggunaan sandal dalam kehidupan sehari hari dirumah secara rutin terhadap angka kejadian fraktur collum femur ternyata juga signifikan bermakna (p=0.000)dimana dari penelitian ini menunjukkan bahwa 43 dari 63 pasien yang mengalami fraktur collum femur menggunakan sandal saat fraktur terjadi bila dibandingkan dengan kontrol populasi normal dimana hanya 17 dari 63 yang memakainya. Kesimpulan : Ditemukan beberapa factor resiko yang mempengaruhi kejadian dari fraktur collum femur dan bermakna secara signifikan, meliputi penggunaan kortikosteroid, konsumsi kopi, penurunan daya lihat, olah raga dan penggunaan alas kaki dalam aktivitas sehari-hari. Harus diberikan perhatian dan pengawasan secara khusus terhadap faktor sosial dan kebiasaan sehari-hari pada kelompok orang yang beresiko mengalami fraktur collum femur. Pencegahan ini diperlukan untuk mengurangi angka jatuh yang akan menyebabkan terjadinya fraktur collum femur.

Background and Purpose Hip fractures, especially femoral neck fracture, have been identified as major health problem for many years. The incidence of femoral neck fractures, one of the most common traumatic injuries in elderly patients increases continuously among the aging population on the planet. The incidence of hip fractures increases as the age of patients increases. This is the result of an age-related decrease of bone mass in the proximal femur as well as of the age-related increase in the incidence of falls. The purpose of this study was to investigate the risk factors affecting the incidence of femoral neck fracture in Sardjito General Hospital Yogyakarta. Methods The study included all patients admitted to orthopaedic department of Sardjito General Hospital, Yogyakarta with femoral neck fracture in 2013 - 2004, who fulfill the inclusion criteria. We performed cross sectional study with analytic description of patients with femoral neck fracture, and compared it to a normal control in population. Results Sixty three (63) patients that came to Sardjito General Hospital between January 2013 to December 2014 with femoral neck fracture were evaluated, sixty three (63)normal patients as control, were evaluated. The sample consists of 126 persons (22 male, 104 female)in total, divided into 2 groups, 63 are the femoral neck fracture patients and 63 are the normal population. The samples range of age is 37 until 89 with mean is 68.87 years old. There is significant correlation of corticosteroid consumption in increasing the risk factors of femoral neck fracture (p = 0.000). This study shows that 28 from 63 patients with femoral neck fracture consumed corticosteroid regularly due to health condition, when compared to the normal population where only 6 from 63 normal people consumed corticosteroid regularly. There is a significant correlation of coffee consumption in increasing the risk factors of femoral neck fracture (p = 0.000). This study shows that 52 from 63 patients with femoral neck fracture consumed coffee regularly compare to the normal population where only 10 people consumed coffee. There is a significant correlation of low vision in increasing the risk factors of femoral neck fracture (p = 0.012). This study shows that 43 from 63 patients with femoral neck fracture have a history of low vision compare to the normal population where there were only 10 patients have low vision.There is also a significant correlation in patient who did not exercise regularly in increasing the risk factors of femoral neck fracture (p = 0.011 ), compare to normal population in this case 3 from 63 patient with femoral neck fracture did not exercise compare to the normal popupaltion, 21 from 63 did it. We also marked the use of slippers in daily activity especially at home has a significant correlation in increasing the risk factors of femoral neck fracture (p = 0.000 ). In this case 43 from 63 patient use slippers when the fracture happened, compare to a normal population that only 17 to 63 patient wearing slipper. Conclusions There were some risk factors that affect and significantly correlate with the incidence for the femoral neck fracture includes, corticosteroid and coffee consumption, low vision, regular practice of sports and using slippers in daily activities Special attention and precaution must be given to people with the risk of injury, based on their social factors and daily habit, that can lead to femoral neck fracture. Prevention is necessary and is aimed to reduce the risk of fall which may prevent femoral neck fracture.

Kata Kunci : femoral neck fracture, risk factors, osteoporotic, Sardjito, Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.