Alokasi Jumlah Kursi dan Harga Optimal untuk Meningkatkan Pendapatan pada Kereta Api Indonesia
DIAN NASTITI, Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D.
2016 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIIndustri kereta api di Indonesia dikelola secara monopoli oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Pada tahun 2016 ini, target perusahaan adalah meningkatkan pendapatan sebesar Rp 20 triliun. Kereta api Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka Pagi, dan Taksaka Malam merupakan 4 kereta dengan tingkat occupancy tinggi. Untuk memenuhi target tersebut diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, salah satunya adalah dengan menerapkan beberapa kelas harga tiket dengan alokasi tertentu menggunakan pendekatan revenue management. Saat ini penjualan tiket kereta api yang diterapkan PT KAI menggunakan sistem kelas harga (sub-class). Pada 4 kereta api tersebut di atas terdapat 4 kelas harga yang ditawarkan, yaitu sub-class A, H, I, dan J. Alokasi kursi masing-masing sub-class yang optimal dapat dilakukan dengan metode Expected Marginal Seat Revenue (EMSR). Pada penelitian ini dievaluasi jumlah kursi masing-masing sub-class yang saat ini diterapkan oleh PT KAI dan strategi harga optimal yang dapat meningkatkan pendapatan. Penetapan harga optimal dilakukan dengan metode price discrimination. Hasil penelitian mendapatkan sistem alokasi kursi masing-masing sub-class yang diterapkan PT KAI sudah lebih baik daripada hasil perhitungan peneliti, sedangkan dari sisi harga, terdapat perubahan harga yang disarankan sehingga meningkatkan rata-rata pendapatan sebesar 7,64%. Kata kunci: kereta api, revenue management, EMSR, price discrimination
The railway industry in Indonesia is managed as a monopoly by PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In 2016, the company's target is to increase the revenue of Rp 20 trillion. The Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka Pagi and Taksaka Malam are 4 of train which have the high occupancy rate. To fulfill these targets requires a strategy that will enhance the company's revenue, like implement some fare class ticket with certain allocation using revenue management approach. Currently, PT KAI sale the ticket using multiple prices (sub-class). At 4 trains mentioned above, there are 4 fare classes offered, ie sub-class A, H, I, and J. Seat allocation optimal each sub-class can be analysis by Expected Marginal Seat Revenue (EMSR) methods. In this study, will be evaluated the number of seats each sub-class that is currently applied by PT KAI and determine optimal pricing strategy to increase revenue. Optimal pricing was analyzed using price discrimination method. The results of the study is that system of seat allocation of each sub-class applied by PT KAI now has been better than the results of calculations of researchers, while in terms of price, there is a suggested price changes that increase the average revenue of 7,64%. Keywords: train, revenue management, EMSR, price discrimination
Kata Kunci : kereta api, revenue management, EMSR, price discrimination