Eksploitasi Hutan Di Kalimantan Timur Pada Masa Orde Baru, 1970-1998

AKHMAD RYAN PRATAMA, Prof. Dr. Bambang Purwanto, M. A.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Tujuan dari studi ini ialah untuk merekonstruksi proses terjadinya eksploitasi hutan yang terjadi di Kalimantan Timur pada masa rezim Orde Baru berkuasa. Tujuan akhir dari kebijakan pembangunan Orde Baru ialah berorientasi kepada peningkatan ekonomi. Akibatnya, berbagai sumber daya alam dieksploitasi secara massif untuk memenuhi peningkatan devisa, hal ini seringkali membuat sektor untuk konservasi alam terabaikan. Permasalahan pokok dalam penelitian ini ialah sejauh manakah pengaruh eksploitasi hutan Kalimantan Timur secara massif mempengaruhi aspek ekonomi dan ekologi. Metode yang digunakan dalam studi ialah penelitian sejarah. Sumber utama yang digunakan ialah, arsip dan data-data statistik kehutanan sezaman yang tersimpan di Perpustakaan Menggala Wana Bakti. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan berbagai macam literatur lain seperti,buku, majalah, jurnal yang diterbitkan pada masa Orde Baru, dan setelahnya. Studi ini menemukan bahwa; pertama ialah kebijakan pengelolaan hutan Orde Baru hampir sama dengan kebijakan kehutanan masa kolonial, yaitu pengelolaan hutan yang sentralistik dan tidak mengakui hak adat. Kedua, selama eksploitasi hutan berlangsung, memang benar terjadi peningkatan ekonomi. Namun, rente ekonomi paling banyak hanya terserap ke golongan-golongan elit yang hanya memiliki kedekatan relasi dengan Soeharto. Ketiga, terjadi banyak penyelewengan terkait penerapan silvikultur dilapangan, akibatnya banyak hutan yang ditebang melebihi kuota. Hal ini juga diperparah dengan penyelewengan dana reboisasi yang mengakibatkan hutan yang telah ditebang berubah menjadi lahan kritis hingga saat ini. Kondisi lahan yang telah kritis ini, diduga menjadi penyebab utama bencana ekologis yaitu berupa kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan Timur.

The purpose of this research is to reconstruct the history of forest exploitation in East Kalimantan under New Order. The New Orders development policy always aims to the high economic growth. Because of this economic growth orientation, over cutting to the East Kalimantan Forest have been allowed. As the result the main aspect like nature conservation was ignored. The research question of this study is to measure to what extent the massive forest exploitation affected to the economy and environment aspect. The method that used in this research is historical method. This research used many official forestry archieves that have been found in Menggala Wana Bakti library. Also, including many literatures, such as journal, books, newspaper, that was printed in that time. This research found several important conclusions. First, New Order regime is adopted colonial forestry policy, that means New Order do not admit traditional tribe claim over the land. Also, the New Order tends to have a centralistic orientation when produce forestry policy. Second, the economic rent from timber is foucused around the circle of Soeharto family, his military elite that loyal to him, and his Chinese business elite relative. Third, there was strong fact that many consension holders have broken the laws. They were over cutting the tree quota. As the result the land was badly damaged, so the potency of the eco disaster occur is increased. The great forest fire was broke in East Kalimantan, because of this massive forest exploitation. In the end, the East Kalimantan Forest was gone.

Kata Kunci : Ekploitasi Hutan, Kalimantan Timur, Orde Baru, Dampak Ekonomi dan Ekologi