Perempuan Buruh dalam Proses Reproduksi Keluarga Petani Pedesaan
HANNY WIJAYA, Dr. Laksmi A. Savitri
2016 | Tesis | S2 ILMU ANTROPOLOGIPenelitian ini membahas bagaimana proses dinamika sosial ekonomi pedesaan turut digerakkan oleh kerja-kerja perempuan, khususnya perempuan buruh, baik dalam ranah kerja-kerja produktif pertanian dan non-pertanian maupun kerja-kerja domestik rumahtangga. Dengan terlibatnya perempuan di kedua ranah tersebut, terlebih lagi peran reproduktif perempuan sebagai penghasil generasi berikutnya sebuah keluarga, maka dapat dikatakan bahwa perempuan memiliki peran vital dalam proses reproduksi keluarga petani serta masyarakat yang lebih luas. Kerja-kerja perempuan buruh tersebut berlangsung dalam relasi sosial yang timpang baik dalam konteks hubungan produksi maupun hubungan gender. Ketimpangan tersebut menyebabkan perempuan buruh mengalami subordinasi dan eksploitasi di tiap lapis masyarakat, mulai dari lingkup rumah tangga, komunitas pedesaan, serta negara. Langgengnya ketidakadilan yang dialami perempuan miskin disebabkan oleh melekatnya ideologi gender yang patriarkis pada sistem ekonomi dan politik yang bercorak kapitalistik. Bertahannya sistem kapitalisme hingga hari ini, salah satunya disebakan oleh apropriasi nilai kerja permpuan dalam tingkat yang maksimal, yakni lewat kerja-kerja tak berbayar yang dilakukan oleh perempuan (kerja reproduksi) maupun kebijakan upah murah. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa meski perempuan buruh hidup dalam struktur yang eksploitatif dan ditempatkan sebagai subordinat dari kelompok-kelompok kuat, mereka bukan obyek yang pasif, melainkan subyek aktif yang mampu melakukan manuver-manuver dalam rangka bertahan hidup.
This research discusses how the dynamics of socio-economic village processes is moved by the works of women, especially women laborers, either in productive farm and non-farm works or in domestic works. The involvement of women in these spheres, especially their reproductive role for the next generation in their households, it can be said that women have vital roles in the reproduction process of peasant household and society in general. These women laborers work in an asymmetrical social relation in production as well as gender relations. This asymmetrical relation has caused women to experience subordination and exploitation in all layers of society, from household, village community, and the state level. This experience of women is maintained by the patriarchal gender ideology that is inherent in the capitalistic system of politics and economy. This capitalistic system is maintained, in part, through the maximum value appropriation of women works, i.e. women unpaid works (reproductive works) and the policy of cheap labor. This research shows that although women live under an exploitative structure and are subordinate to more powerful groups, they are not passive objects, but active subjects with many maneuvers to make a living.
Kata Kunci : perubahan agraria, perempuan buruh, relasi sosial produksi, pembagian kerja seksual, analisis gender