Kelimpahan Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) pada Pohon-Pohon di Kawasan Universitas Gadjah Mada
CAHYANING PUTRI, Dr. Ir. Musyafa, M.Sc.; Ir. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P.
2016 | Skripsi | S1 KEHUTANANSemut rangrang adalah jenis serangga sosial dan predator hama yang aktivitasnya berada di pohon. Semut rangrang memiliki karakteristik dalam pemilihan suatu jenis pohon, terutama bagian daunnya. Daun digunakan semut rangrang untuk membuat sarang. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui jenis pohon yang digunakan sebagai inang dan mengetahui kelimpahan semut rangrang pada musim kemarau dan musim hujan. Penelitian ini dilakukan di kawasan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang meliputi 12 lokasi di area fakultas dan area fasilitas kampus. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei, September dan Desember 2015. Teknik pengumpulan data semut rangrang menggunakan metode survei, sedangkan untuk penentuan lokasi penelitian menggunakan metode survei purposive. Data yang diambil meliputi data semut rangrang dan trophobiont (Serangga penghasil embun madu yang bersimbiosis dengan semut rangrang) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 lokasi terdapat 2 lokasi yang tidak ditemukan semut rangrang. Jenis pohon yang dijumpai sebagai inang semut rangrang pada penelitian ini berjumlah 28 jenis. Jenis pohon yang paling banyak digunakan sebagai inang adalah ketapang (Terminalia catappa), bungur (Lagestroemia specosa), sawo kecik (Manilkara kauki), wuni (Antidesma bunius), and saputangan (Maniltoa grandiflora). Trophobiont yang ditemukan merupakan anggota famili Coccidae dan Pseudococcidae. Kelimpahan semut rangrang cenderung menurun di bulan September (musim kemarau) dan meningkat di bulan Desember (musim penghujan), sedangkan kelimpahan sarang semut cenderung meningkat di bulan September (musim kemarau) dan menurun di bulan Desember (musim penghujan). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan pemilihan jenis pohon di kawasan UGM.
Weaver ant is a social insectand predator living on the trees. The ant selects the tree species based on the characteristics of leaves. The leaves are used as a weaver ants nest. The purpose of this research is to know the tree species used as the nest of weaver ants and the abundance of weaver ants in the dry season and the rainy season. This research was conducted in Universitas Gadjah Mada Campus, Yogyakarta which covering 12 locations in the area of faculty and facilities of the campus. The data were collected in May, September and December 2015. The data collection technique of weaver ants was survey methods, whereas for determining the location of the research, it used purposive survey. The data retrieved includes weaver ant data and trophobiont. The results showed that weaver ants were found not all in the research location. The tree species found as weaver ants nest in this study amounted to 28 species. The tree species most widely used as nest was ketapang (Terminalia catappa), bungur Lagestroemia specosa), sawo kecik (Manilkara kauki), wuni (Antidesma bunius), and saputangan (Maniltoa grandiflora) tree. The trophobiont Coccidae dan Pseudococcicade were found on these trees. The abundance of weaver ants tend to decline in September (dry season) and increased in December (rainy season), while the abundance of ant nests tend to increase in September (dry season) and decreased in December (rainy season). The results of the study study can be used as the basis for the selection of tree species in the green area of Universitas Gadjah Mada.
Kata Kunci : semut rangrang, pohon inang, dan UGM