Laporkan Masalah

Implementasi kebijakan program pengembangan kakao di Kabupaten Jayapura Propinsi Papua :: Studi komparatif pengembangan kakao pola pendamping dengan pola konvensional

KAMBU, Orgenes, Dr. Muhadjir Darwin

2003 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Kebijakan program pengembangan kakao pola pendamping merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian pedesaan pada umumnya dan tingkat kesejahteraan masyarakat petani pada khususnya. Kurangnya kesadaran dan tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap program pembangunan daerah yang dilaksanakan menjadi acuan bagi pelaksanaan kebijakan pengembangan kakao ini. Untuk mengetahui berhasil tidaknya implementasi kebijakan pengembangan kakao pola pendamping ini, maka dilakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan program pengembangan kakao di kecamatan Kemtuk kabupaten Jayapura. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan subyek penelitian terdiri atas petani-petani di desa Aimbe, Sekori, dan Sabeyab Kecil yang menggunakan pola pendamping dan petani-petani di desa Sanggai, Nimbokrang Sari, dan Hamonggrang yang menggunakan pola konvensional. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah yang terdiri atas pengumpulan, penyusunan, penilaian, penafsiran, dan penyimpulan data. Hasil temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa implementasi kebijakan program pengembangan kakao pola pendamping di kecamatan Kemtuk kabupaten Jayapura telah berhasil mencapai tujuannya yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melalui budidaya tanaman kakao. Keberhasilan implementasi kebijakan program pengembangan kakao pola pendamping ditunjukkan dengan terpenuhinya kriteria-kriteria yang menjadi ukuran bagi keberhasilan implementasi yakni keefektifan, efisiensi, kecukupan, kesamaan, responsivitas, dan ketepatan. Implementasi kebijakan program pengembangan kakao ini berhasil mencapai tujuannya dengan memberikan pembinaan dan pelayanan yang efektif, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat petani, menekan biaya pengelolaan dan pemeliharaan lahan, memeratakan sistem pembagian bibit, merespon dengan cepat setiap permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat petani, dan meningkatkan tingkat pendapatan petani dari hasil produksi lahan. Keberhasilan implementasi kebijakan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berupa kepemimpinan, koordinasi, sikap, dan struktur organisasi. Dari faktor-faktor tersebut, faktor kepemimpinan memiliki tingkat pengaruh paling tinggi dengan nilai rata-rata 3,75, kemudian sikap dengan nilai rata-rata 3,67, disusul oleh koordinasi dengan nilai rata-rata 3,64, dan struktur organisasi dengan nilai rata-rata paling rendah 3,41. Berdasarkan hasil temuan, maka hal-hal yang dapat direkomendasikan menyangkut pemfokusan pada program pengembangan kakao setiap tahun dengan memberikan fasilitas yang mempermudah yang berupa perbaikan jalan dan transportasi, pembagian jumlah petugas pendamping yang lebih merata ke setiap lokasi program pengembangan, dan penerapan program-program pengembangan ekonomi pedesaan guna mendukung upaya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

The program policy of cocoa development of accompanying pattern is one of the regional government endeavors to improve the rural economy in general and the farmer welfare level in particular. The lacks of people awareness and participation level in every regional development program implemented previously become the references of the cocoa development policy implementation. For estimating whether the policy implementation of cocoa development of accompanying pattern would or not succeed, an evaluation of the program policy implementation of cocoa development was carried out in Kemtuk Sub-district of Jayapura District. The study was the evaluation one with the subjects consisted of farmers in Aimbe, Sekori, and Sabeyab Kecil Villages using the accompanying pattern and in Sanggai, Nimbokrang Sari, and Hamonggrang using the conventional pattern. Study subject determinations were done by using the purposive sampling method. The data analysis technique was performed by using steps consisted of data collecting, compiling, assessing, evaluating and concluding. Finding results of the study indicated that the program policy implementation of cocoa developments of accompanying pattern in Kemtuk Subdistrict of Jayapura District have succeeded to achieve the purpose, namely, to improve the people welfare by cultivating cocoa crops. The success of it was indicated by fulfillments of the criteria that have been measurements of the implementation success, namely, effectiveness, efficiency, adequacy, equality, responsibility, and accuracy. The implementation has succeeded to achieve the purpose by giving effective establishments and services, improving the farmer awareness and participation level, pressing the costs of land management and cultivation, spreading evenly the seed distribution system, responding fast every problem conveyed by the farmers, and improving the farmer income level from the land production results. The policy implementation success was influenced by factors in the form of leadership, attitude, and organization structure. Of the factors the leadership one has the highest influence level with an average value 3.75, followed by the attitude 3.64, and then by the organization structure 3.41. Based on the finding results several things can be recommended about focusing on the annual cocoa development program by giving facilities in the form of transportation and road improvements, more even allocations of the accompanying officials in every development program location, and application of rural economy development programs for supporting the endeavors to improve the people standard of living and welfare.

Kata Kunci : Implementasi kebijakan, pola pendamping, petani, kakao, Policy implementation, accompany ing pattern, farmer, cocoa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.