Laporkan Masalah

TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA RAKYAT JEPANG DARI SUMBER ONLINE : E-HON JP

KARINA DYAH PRATIWI, Sa'idatun Nishfullayli, M.Hum

2016 | Tugas Akhir | D3 BAHASA JEPANG SV

Tugas Akhir ini berjudul (Tanda Petik)Terjemahan Kumpulan Cerita Rakyat dari Sumber Online : E-Hon JP.(Tanda Petik) Beberapa cerita bergambar yang diambil adalah dua buah cerita rakyat dari kota Suttsu, Jepang dan tiga buah dongeng. Dua buah cerita rakyat tersebut berjudul (Tanda Petik)Kaijinja no Enku no Butsuzou Suttsuchou no Minwa dan (Tanda Petik)Suttsu Jinja no Masaki Kagura(Tanda Petik) Suttsu no Minwa. Cerita pertama mengenai ajaran Budha dan asal mula didirikannya Kuil di kota Suttsu, dan yang kedua menceritakan tentang asal mula seni Kagura. Tiga buah dongeng yang diterjemahkan yaituHone ni Natta Musume, Kobutori Jiisan, dan (Tanda Petik)Karattsura(Tanda Petik) Kawauchimura no Minwa. Ketiganya menceritakan mengenai sifat kebajikan, moral yang baik, dan menurut terhadap nasehat orangtua akan mendapatkan berkah dan kebaikan pula. Kumpulan cerita rakyat ini dipilih karena isi ceritanya yang menarik, adanya unsur budaya yang diceritakan, serta terdapat pesan moral. Dalam Tugas Akhir ini juga dipaparkan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami selama menerjemahkan cerita. Dalam menerjemahkan kumpulan cerita rakyat ini, digunakan metode komunikatif. Metode komunikatif adalah metode yang menerjemahkan makna kontekstual teks asli bahasa sumber setepat mungkin. Karena struktur bahasa Jepang dan bahasa Indonesia berbeda, penulis memilih metode komunikatif agar aspek yang diterjemahkan dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran.

This final paper is a translation of folkloresentitled (Tanda Petik)Kaijinja no Enku no Butsuzou(Tanda Petik) Suttsuchou no Minwa, (Tanda Petik)Suttsu Jinja no Masaki Kagura(Tanda Petik) Suttsu no Minwa,Hone ni Natta Musume, KobutoriJiisan, and (Tanda Petik)Karattsura(Tanda Petik) Kawauchimura no Minwa from website http://www.e-hon.jp/.The story of two folklores are taken from Suttsu Town in Japan and three tales. Two folklores entitled (Tanda Petik)Kaijinja no Enku no Butsuzou(Tanda Petik) Suttsuchou no Minwa, and (Tanda Petik)Suttsu Jinja no Masaki Kagura(Tanda Petik) Suttsu no Minwa. The first story told about Buddhism and history of the establishment of shrine in Suttsu Town, and the second story told about history of Kagura. Three tales entitled Hone ni Natta Musume, Kobutori Jiisan, and (Tanda Petik)Karattsura(Tanda Petik) Kawauchimura no Minwa. These tales told about benevolence, good morals, and obedience with parents that would be given by kinds. These stories are chosenbecause of the interesting contents, knowledge about culture in Japan, and moral value. This final paper is explained about the difficultexperiences during translation. The writer used communicative method to explain these stories. Communicative method is a method which translated into contextual meaning from original language properly. Because of Japanese Language Structural is different with Indonesian Language, therefore communicative method is chosen in order to understand for the readers.

Kata Kunci : E-Hon Jp, Cerita Rakyat Jepang, Suttsu, Butsuzou, Kagura, Kobutori