GAMBARAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN ASPEK DISPENSING SEDIAAN STERIL DI RSUP Dr. SARDJITO
DEDE NITA JUHARIAH, Bondan Ardiningtyas, M.Sc., Apt.
2016 | Skripsi | S1 FARMASIDispensing sediaan steril merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di rumah sakit. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial, kontaminasi sediaan, kesalahan dalam pemberian obat, paparan terhadap petugas dan lingkungan, serta untuk menjamin kualitas mutu sediaan, dalam pelaksanaannya diperlukan tenaga kefarmasian yang terlatih, fasilitas dan peralatan serta prosedur penanganan khusus. Salah satu kegiatan dispensing steril adalah penanganan sediaan sitostatika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor yang menjadi kendala dalam penerapan penanganan sediaan sitostatika di RSUP Dr. Sardjito. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dilengkapi dengan interview. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan daftar interview. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik accidental sampling. Data hasil observasi yang diperoleh selanjutnya dilakukan scoring, kemudian diinterpretasikan kedalam tiga kategori, yakni: baik apabila rentang nilai 66,8%-100%, cukup 33,4%-66,7% dan kurang apabila 0%-33,3%. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran terkait penggunaan alat pelindung diri dan ketersediaan kebijakan yang sudah memenuhi standar. Sementara, tata letak ruangan untuk melakukan pencampuran sediaan sitostatika masih belum memenuhi standar. Aktivitas penyiapan dan pencampuran sediaan sitostatika di RSUP Dr. Sardjito sudah terlaksana dengan baik. Adapun untuk aktivitas dekontaminasi dan desinfeksi Biological Safety Cabinet (BSC) masih perlu diperhatikan. Faktor yang menjadi kendala dalam proses penanganan sediaan sitostatika diantaranya ketersediaan ruangan, SDM belum mencukupi, dan pelatihan berkelanjutan untuk personil masih terbatas.
Dispensing of sterile dosage is one form of pharmaceutical services performed in hospitals. To prevent nosocomial infection, contamination preparations, errors in drug administration, exposure to personnel and the environment, as well as to ensure the quality of product, implementation required a trained pharmacy personnel, facilities and equipment and special handling procedures. One of the activities dispensing of sterile dosage is handling of cytotoxic drugs. The objective of this study is to describe and to know factors that become obstacles in the implementation of the handling of cytotoxic drugs in Dr. Sardjito Hospital. This study is a descriptive observational research. The data collection is done by observation and are equipped with in-depth interview. This study used an instrument in the form of observation sheet and list of in depth interview. Data is collected using accidental sampling technique. Data from observations were then carried scoring, then interpreted into three categories, namely: good if the value range of 66.8% -100%, enough 33.4% -66.7% and less when 0% -33.3%. The result showed a description related the use of personal protective equipment and the availability of policies that meet the standard. Meanwhile, the layout of the room to do the mixing preparation cytostatic still not meet the standards. Activities preparation and mixing of cytotoxic drugs in Dr. Sardjito Hospital have already performing well. As for the activity of decontamination and disinfection of Biological Safety Cabinet (BSC) still need to be considered. Factors to be an obstacle in the process of handling the preparation cytostatic including availability of rooms, insufficient human resources, and continuous training for personnel is still deficient.
Kata Kunci : Kata Kunci : Standar Pelayanan Kefarmasian, Penanganan Sediaan Sitostatika, RSUP Dr.Sardjito Keywords: Standards of Pharmaceutical Services, Handling of Cytotoxic Drugs, Dr. Sardjito Hospital