Laporkan Masalah

Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Muda ( Studi Mengenai Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul )

ARISTIA PINTAKARINI, Danang Arif Darmawan, S.Sos, M.Si.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Pernikahan di Indonesia merupakan sebuah instusi dimana terdiri dari dua orang ( perempuan � laki laki ) yang dikatakan secara sah baik secara agama dan hukum. Pernikahan sendiri pada umumnya di Indonesia dilakukan oleh perempuan dan laki � laki dewasa yang dikatakan sudah cukup mampu secara lahir dan bathin, secara jasmani dan rohani. Dikatakan sudah mampu secara lahir atau fisik, keduanya sudah memasuki usia dewasa, usia perempuan yaitu 21 tahun keatas, sedangkan untuk laki�laki pada usia 25 tahun keatas. Selain hal tersebut yang menjadi pertimbangan antara laki�laki dan perempuan untuk mempersatukan dalam ikatan pernikahan, pada masyarakat jaman sekarang juga diperhatikan, terutama untuk laki-laki mengenai bagaimana kemampuan secara menafkahi untuk kebutuhan atau bisa diukur tingat kemampuan dan kemapanan. Hal tersebut berpengaruh dengan pencapaian kesejahteraan. Oleh karena itu, keadaan sosial ekonomi pada keluarga muda di Desa Terong perlu ditinjau lebih lanjut. Permasalahan mengenai dampak pernikahan dini cukup banyak diperbincangkan karena menimbulkan berbagai dampak, baik positif ataupun negatif. Berbagai masalah sosial terjadi pada keluarga muda yang menikah di usia dini, terutama pada keadaan sosial ekonomi yang akan berpengaruh pada tingkat pencapaian tingkat kesejahteraan. Pada keluarga muda di Desa Terong, Kecamatan Dlingo, ukuran mengenai pencapaian kesejahteraan antar individu atau antara keluarga satu dengan yang lainnya memiliki tingkat yang berbeda � beda, terutama bagi individu yang menjalani, sudah merasa sejahtera atau belum. Hal ini sesuai dengan konsep well-being yaitu keadaan merasa puas dan sejahtera. Sehingga untuk mengetahui apakah keluarga tersebut telah tergolong sejahtera atau belum, dilakukan wawancara pada keluarga muda yang telah ditentukan. Wawancara telah dilakukan pada beberapa keluarga muda yang menikah dini di Desa Terong, dari tiga pedukuhan yang memiliki tingkatan ekonomi yang berbeda � beda. Keadaan keluarga muda dari segi sosial secara garis besar tidak ada kendala berlebih untuk berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Hanya saja secara usia, mereka masih merasa malu dan belum pantas untuk berbaur dengan mereka yang usianya jauh lebih tua. Kemudian dari segi kesehatan, tidak ada penyakit � penyakit yang cukup serius, sehingga untuk kesehatan tergolong cukup baik. Hanya saja sebagian besar dari belum memiliki jaminan untuk kesehatan terkendala dengan iuran yang harus dibayar setiap bulan, itu cukup memberatkan keuangan mereka. Secara perekonomian atau keuangan, keluarga muda yang menikah pada usia yang masih dini, dan dengan bekal pendidikan dan bekal keahlian yang terbatas menyebabkan kesulitan dalam mencari pekerjaan layak sesuai yang diharapkan. Sehingga penghasilan yang diperoleh juga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut mengakibatkan mereka merasa belum puas dengan pemenuhan kebutuhan dan masih merasa kurang, bahkan beberapa dari keluarga muda tersebut terpaksa masih tergantung kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan dan untuk membantu mengurus anak, karena merasa belum mandiri, sehingga menyebabkan sebagian besar dari keluarga muda tersebut belum merasa sejahtera.

Marriage is an institution in Indonesia which consists of two people (women - men) say legitimately both religion and law. Marriage is generally in Indonesia is done by women and men - adult men who said already quite capable of spiritual and physical, physically and spiritually. Said to have been able to be born or physical, both already in adulthood, namely women aged 21 years and over, while for men - men age 25 years and older. In addition it is to be considered among the men - men and women to unite in marriage, in the community today also be considered, especially for men - men of how the ability to provide for needs or can be measured or rank of the ability and reliability. It affects the welfare achievement. Therefore, the socio-economic condition in young families in the Terong village warrants further evaluation. Concerns about the impact of early marriage is quite a lot of discussion as cause various effects, either positive or negative. Various social problems occur in young families who get married at an early age, especially in the socio-economic circumstances that will affect the level of attainment of prosperity. At a young family in the Terong, District Dlingo, the size of the achievement of well-being among individuals, or between families with each other has different levels - different, especially for individuals who live, already feel prosperous or not. This is consistent with the concept of well-being that is the condition is satisfied and prosperous. So as to determine whether the family has been relatively prosperous or not, do interviews on the young families who have been determined. Interviews have been conducted on some young families who married early in the Terong Village, three hamlets that have different economic levels - different. The state of young families from the social point of an outline no excessive constraints to interact with the community and the surrounding environment. Only in age, they still feel ashamed and do not deserve to mingle with those who are much older. Then in terms of health, there is no disease - serious illness, so health is quite good. It's just that most of do not have collateral to health plagued with dues to be paid every month, it's pretty damning their finances. In the economy or finance, a young family who marry at an early age, and with provision for the education and limited skills led to difficulties in finding decent work as expected. So that the income earned is also not as expected. This resulted in them was not satisfied with the fulfillment and still feel less, even some of the young families are forced still depend on their parents to meet their needs and to help with child care, because it was not yet independent, leaving a majority of young families have not been feel prosperous.

Kata Kunci : Kata kunci: pernikahan dini, sosial, ekonomi/ Keywords: early marriage, social, economic

  1. S1-2016-304929-abstract.pdf  
  2. S1-2016-304929-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-304929-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-304929-title.pdf