METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN ABUTMENT JEMBATAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO-NGAWI PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk.

DWI FAJAR PRIHANANTO, SUWARDO, ST., MT., Ph.D.

2016 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL SV

Jembatan Ketonggo merupakan salah satu jembatan utama dalam proyek pembangunan jalan tol Solo � Ngawi. Jembatan ini akan menggunakan struktur beton bertulang sebagai gelagar utama dengan panjang 100,5 meter dan lebar 29 meter. Jembatan memiliki 3 bagian struktur, yaitu struktur atas, struktur bawah dan pondasi. Salah satu dari komponen struktur bawah jembatan adalah abutment dan wing wall. Abutment adalah dinding yang berfungsi menopang gelagar utama pada jembatan, wing wall abutment berfungsi menahan longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal jembatan (abutment). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji metode pelaksanaan pekerjaan abutment, kebutuhan material, sewa alat, tenaga dan biaya untuk pekerjaan abutment. Permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang terjadi adalah kesalahan pemasangan tulangan, retak rambut, retak tembus, dan keropos pada beton. Salah satu alternatif untuk perbaikan retak rambut, retak tembus dan keropos pada beton yaitu dengan penerapan metode tambalan (patching) dan metode injeksi (epoxy injection). Metode pelaksanaan pekerjaan abutment Jembatan Ketonggo meliputi pekerjaan pembesian, pekerjaan beton, pekerjaan footing dan pekerjaan abutment. Pelaksanaan pekerjaan abutment ini membutuhkan material besi sebanyak 51.337.2 kg; material beton sebanyak 1.132,158 m³; menyewa 1 excavator, 1 concrete pump, 1 mobile crane dan 120 set scaffolding; dan membutuhkan 2 mandor dan 30 pekerja. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan material, sewa alat, dan tenaga diperoleh Rencana Anggaran Biaya untuk pekerjaan abutment Jembatan Ketonggo adalah sebesar Rp 2.576.490.800,00.

Ketonggo bridge is one of the main bridges in the toll road construction project Solo - Ngawi. This bridge will use reinforced concrete structure as the main girders with a length of 100.5 meters and width of 29 meters. The bridge has three parts of the structure, namely the structure above, bottom structure and foundation. One of the components of the structure under the bridge is the abutment and wing wall. Abutment is a wall that serves sustains main girders on bridges, wing wall abutment serves to hold a landslide on the river bank and protect the base of the bridge (abutment). The purpose of this study is to examine the method of implementation of the work abutment, material requirements, equipment rental, power and cost for the work abutment. Problems in the implementation of the field work is happening is improper mounting reinforcement, cracks, cracked translucent and porous concrete. One of the alternative to repair hairline cracks, cracked translucent and porous concrete that with the adoption of the patch (patching) and the injection method (epoxy injection). Methods of execution of work Ketonggo bridge abutment includes iron reinforcement work, concrete work, foundation work and abutment work. Implementation of this abutment jobs require as much iron material 51.337.2 kg; concrete material as much as 1132.158 m³; hire one excavator, one concrete pump, one mobile crane and 120 sets of scaffolding; and requires 2 foreman and 30 workers. Based on the analysis of material, rental equipment, and power is obtained Budget Plan for bridge abutment job Ketonggo is Rp 2.576.490.800.00.

Kata Kunci : Jembatan Ketonggo, Abutment, Metode Pelaksanaan, Permasalahan, Solusi, Kebutuhan Material, Sewa Alat, Kebutuhan Tenaga, Biaya.