Resolusi konflik perburuhan di Kabupaten Sidoarjo

KUNSATRIYONO, Mohammad Dwi, Dr. Muhadjir Darwin

2003 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Konflik perburuhan secara nasional dan khususnya di Kabuapten Sidoarjo secara kuantitas mengalami fluktuasi, bahkan cenderung meningkat pada tahun 2001 dan tahun 2002. Masih belum adanya kesamaan cara pandang terhadap persoalan buruh, adanya perubaha n lingkungan politik,ekonomi,sosial, dan model penyelesaian konflik yang kurang memadai menjadi sebab persoalan buruh semakin membesar dan komplek. Memetakan bentuk konflik perburuhan, aktor yang berperan dalam konflik dan resolusi konfliknya di Kab. Sidoarjo menjadi permasalahan yang menarik. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk konflik, aktor yang berperan dalam konflik, dan resolusi konflik perburuhan di Kab. Sidoarjo tahun 2001 dan tahun 2002. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, teori-teori yang digunakan adalah teori-teori tentang konflik, teori bentuk konflik, teori keterlibatan konflik, teori resolusi konflik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, tehnik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara mendalam., sedang analisis datanya melalui interpretasi berdasarkan pemahaman intelektual yang dibangun oleh pengalaman empiris penulis. Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut : Pertama Bentuk konflik perburuhan terdiri dari konflik hak, konflik kepentingan, konflik PHK dan konflik antar serikat buruh/pekerja, yang masing-masing berbeda dari segi pihak-pihak yang berkonflik, penyebab terjadinya konflik dan cara mengungkapkan konflik. Kedua Aktor yang berperan dalam konflik dibedakan dalam hal aktor yang berperan terhadap timbulnya konflik dan actor yang berperan dalam penyelesaian konflik. Ketiga Resolusi konflik perburuhan di Kabupaten Sidoarjo dibedakan dari tempat penyelesaian konflik, mekanisme penyelesaian konflik, dan hasil penyelesaian konflik. Tempat penyelesaian konflik konvensional adalah perusahaan, Disnaker dan P4D/P4P, kemudian muncul alternatif baru tempat penyele saian yang inkonvensional yaitu DPRD Kab. Sidoarjo. Mekanisme penyelesaian pada umumnya tergantung pada tempat penyelesaian, dan hasil penyelesaian pada umumnya adalah kompromi sebagai produk dari mekanisme mediasi/konsiliasi. Keempat Perubahan bentuk konflik, aktor yang berperan dalam konflik dan resolusi konflik dipengaruhi juga oleh faktor kondisi perekonomian, faktor sikap mental elit buruh, faktor regulasi dan faktor kepentingan politik. Kelima Peran Pemerintah Kab. Sidoarjo (Disnaker) dalam resolusi konflik perburuhan sangat menonjol sebagai mediator dan konsiliator, namun belum maksimal dalam pencegahan konflik dan pembuatan regulasi.

Labors conflict, nationally and especially in Sidoarjo Regency, have been fluctuating in the number; even it tended to increase in 2001 and 2002. The absence of agreement on the perception toward labors problems; the change in the social, economic, and political environment; and the inadequacy of the existing model of conflict resolution, has been the premise for the more complex and greater labor problems. Describing the type of labors conflict, actors that play the role in the conflict and its resolution in Sidoarjo Regency, would be an interesting problem. Therefore, the objective of this research is aimed to search for a better overview on the type of conflict, actors involved in the conflict, and labor conflict resolution in Sidoarjo Regency in 2001 and 2002. To give the answer for the mentioned objective of this research, the theories used will be theories of conflict, theory of the type of conflict, theory of conflict involvement, and the theory of conflict resolution. By applying descriptive research method with the qualitative approach, data collecting technique had been conducted through in-depth interview and documentation, while data analysis had been set out through interpretation based on intellectual understanding constructed by empirical experience of the writer. Conclusion of the research’s result can be explained as follows: First, the type of labors conflict consists of conflict of right, conflict of interest, conflict of industrial termination, and conflict inter- labor union. Each of them is different from the aspect of conflicting parties, the cause of conflict, and the way in expressing conflict. Second, Actors that play the role in the conflict are classified into actors involved in the conflict emergence and in the conflict resolution. Third, Labors conflict resolution in Sidoarjo Regency is distinguished from the place of conflict resolution, the mechanism of conflict resolution, and the result of conflict resolution. The Conventional resolution places are factory, Manpower Office (Disnaker), and P4D/P4P. Afterward, DPRD Sidoarjo had loomed as a new alternative for the in-conventional resolution place. Resolution’s mechanism is generally depending on the resolution place, and resolution’s result is generally a compromise as a product of the mediation mechanism. Fourth, The change in the type of conflict, actors and conflict resolution is also affected by economic condition, mental attitude of labor elites, regulation, and political interest factor. Fifth, The role of government in Sidoarjo Regency toward labors conflict resolution is apparently sticking out as a mediator and conciliator, however it hadn’t been maximally done in the conflict preventing and regulation making.

Kata Kunci : Bentuk Konflik, Aktor, Resolusi Konflik, type of conflict, actors, conflict resolution