LOA LAMA CEPAT LAHIR, CEPATLAH KELUAR . . . (Faktor Kultural Penyebab Kematian Ibu di Kelurahan Detusoko, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur)
RADEN RORO RANI DITYA KRISTIANTI, Dr. Atik Triratnawati, M.A.
2016 | Tesis | S2 ILMU ANTROPOLOGIPenelitian ini merupakan sebuah studi antropologis mengenai ibu hamil Suku Lio yang bermukim di Kelurahan Detusoko, Ende, NTT. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Kajian ini meliputi pandangan, kepercayaan serta praktik dalam kehamilan dan persalinan. Suku Lio, pada umumnya masih menjalankan tradisi mereka yang berkaitan dengan kehamilan hingga nifas. Kelurahan Detusoko merupakan salah satu wilayah yang dekat dengan fasilitas kesehatan (Puskesmas Detusoko) dan berada di kota Kecamatan Detusoko. Meskipun demikian, kasus kematian ibu masih terjadi. Adapun waktu penelitian berlangsung selama 52 hari menggunakan metode pastisipasi observasi dan wawancara. Wawancara mendalam kepada 27 ibu; yaitu 5 orang ibu hamil, 22 orang ibu pernah hamil. Sebagai data pendukung, peneliti juga melakukan wawancara kepada 7 orang dukun bayi, 5 orang bidan, 1 dokter, 3 orang kader, 1 orang lurah, 1 orang camat, 3 orang tokoh agama, 3 orang tokoh adat dan 6 orang bapak yang istrinya pernah melahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kaitan penyebab kematian ibu dengan factor cultural Suku Lio di Kelurahan Detusoko. Hasil penelitian ini adalah adanya factor budaya yang dapat memicu kematian ibu antara lain tentang pandangan tentang kehamilan dan persalinan, pemahaman tentang gangguan kehamilan dan cara mengatasinya, serta praktik dalam perawatan kehamilan dan persalinan.
This study is an anthropological study of Lio ethnic of pregnant women who live in Detusoko village, Ende, East Nusa Tenggara. This research was conducted in 2013. This study includes the perceptions, beliefs and practices in pregnancy and childbirth. Ethnic Lio, in general, are still running their traditions from pregnancy to the post - partum. Village of Detusoko is one area which is close to health facilities (PuskesmasDetusoko) and is located in the district town of Detusoko. Nevertheless, maternal deaths still occur. The study period lasted for 52 days using the method of participation observation and interviews. Depth interviews with 27 mothers; ie 5 pregnant women, 22 mothers had been pregnant. As supporting data, the researcher also conducted interviews to 7 traditional birth attendants, 5 midwives, 1 doctor, 3 health cadres, 1 head of village, 1 head of sub-district, 3 religious figures, 3 elders and the 6 father whose wife had given birth, The purpose of this study to investigate the causes of maternal death linked to cultural factors in the Village Detusoko. The results of this research are the cultural factors that can lead to maternal deaths include about perceptions on pregnancy and childbirth, an understanding of disorders of pregnancy and how to cope, and practice in the treatment of pregnancy and childbirth.
Kata Kunci : kehamilan, persalinan, kematian ibu, faktor budaya, ibu hamil, Suku Lio