ANALISIS PERENCANAAN ANGGARAN OBAT DAN REALISASI PENGADAAN OBAT DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2013-2015
ILONA O RAHANRA, Prof. Dr. Sri Suryawati; Dr. Budiono Santoso, PhD, Sp.FK
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Kebijakan pemerintah terhadap peningkatan akses obat diselenggarakan melalui beberapa strata kebijakan. Pengadaan obat melalui ecatalogue, juga dapat berpeluang gagal lelang sehingga menyebabkan kesenjangan antara perencanaan anggaran obat dengan realisasi pengadaannya dan berpengaruh pada ketersediaan obat di Kabupaten Maluku Tenggara. Tujuan: Menganalisis proses perencanaan obat, menganalisis realisasi pengadaan obat dan menganalisis tingkat efisiensi anggaran pengadaan obat dengan metode ABC di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013-2015. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan rangcangan penelitian studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam. Data sekunder diperoleh dari penelusuran dokumen untuk menganalisis proses perencanaan obat, realisasi pengadaan obat dan tingkat efisiensi anggaran pengadaan obat dengan metode ABC pada Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013-2015. Hasil: Proses perencanaan obat menggunakan metode konsumsi dan morbiditas namun disesuaikan kembali dengan pagu anggaran DAK. Penurunan persentase anggaran dari tahun 2013 sebesar 100% menjadi 85% pada tahun 2014 dan menurun lagi pada tahun 2015 sebesar 76% ini berhubungan dengan rendahnya harga obat pada e-cataloque namun supplier tidak menyediakan obat karena penekanan harga obat dari pemerintah. Analisis ABC-VEN dilakukan terhadap efisiensi anggaran menunjukan hasil yang lebih baik karena cara membelanjakannya juga menjadi lebih baik. Kondisi ini disebabkan karena harga obat pada e-cataloque lebih murah, ditunjukan dengan jumlah item obat kelompok A meningkat dari tahun 2013-2015, dimana proses pemilihan obat menjadi lebih selektif untuk kelompok A dengan serapan anggaran 80% menjadi lebih banyak sehingga ada perbaikan dari tahun 2013-2015. Kesimpulan: Proses perencanaan obat di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013-2015 menggunakan metode konsumsi dan morbiditas, disesuaikan dengan pagu anggaran DAK tahun tersebut, realisasi anggaran pengadaan obat di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013-2015 menurun karena obat tidak tersedia di supplier sehingga terjadi kekosongan obat dan analisis ABC-VEN menunjukan penggunaan anggaran belanja obat efisien karena harga obat pada e-cataloque lebih murah walaupun anggaran pengadaan obat menurun dari tahun 2013-2015. Kata Kunci: Obat, Anggaran, Perencanaan, Pengadaan, Kabupaten.
Background: Government policy towards increasing of drug access was implemented by some policy levels. Drug procurement e-catalogue could possibly fail to be auctioned, so it could make discrepancy between drug budget planning with its procurement realization and its effect on drug availability in Southeast Maluku District. Objective: To analyze drug planning process, analyze drug procurement realization, and analyze the efficiency of procurement applying ABC method in Southeast Maluku District between 2013-2015. Method: This study applied an analytic descriptive research with case study design. Primary data was collected by means of in-depth interview. Secondary data was taken from documents to oftain information on procurement process, drug procurement realization. The efficiency level of drug procurement budget was analyzed by applying ABC method. Results: Consumption and morbidity method were used in drug planning process, but then readjusted to the special budget allocation of National Found. The decline in percentage of budget allocation in 2013 from 100% to 85% in 2014 and decreased again in 2015 to 76% is related to lower drug prices on e-catalogue but the supplier does not provide drugs due to suppression of drug price from government. ABC analysis conducted on the efficiency of budget showed better results because the spending. This is because the price of drugs on the e-catalogue was getting, indicated by the number of drug items in group A increased from the year 2013-2015, drug selection process becomes more selective for group A budget absorption rates of 80% to more so that there is an improvement from the year 2013 to 2015. Conclusion: Drug planning process in Southeast Maluku District 2013-2015 used consumption and morbidity method, but readjusted budget ceiling DAK in that year, drug procurement budget realization in Southeast Maluku Regency 20132015 decreased because the drug is not available at the supplier so that there is vacuum drug and ABC analysis showed efficient use of budget drug because the price of drug at is cheaper e-catalogue although the drug procurement budget declined from the year 2013-2015. Keyword(s): Drug, Budget, Planning, Procurement, District.
Kata Kunci : Drug, Budget, Planning, Procurement, District.