Evaluasi Penggunaan Triheksifenidil Pada Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

KEKE RISKYNTA ANGKAT, Woro Harjaningsih S.Si., Sp.FRS., Apt.

2016 | Skripsi | S1 FARMASI

Efek ekstrapiramidal pada pasien skizofrenia dapat menyebabkan ketidakpatuhan minum obat sehingga berakibat munculnya kekambuhan. Triheksifenidil merupakan obat antikolinergik yang sering digunakan untuk mencegah dan mengatasi efek ekstrapiramidal akibat penggunaan antipsikotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan triheksifenidil, ketepatan penggunaan triheksifenidil, serta status pulang dan prognosis pasien skizofrenia yang mendapat triheksifenidil di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Analisis data dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Sumber data diperoleh melalui informasi yang tertulis dalam rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang pada Januari – Juni 2015. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 86 pasien (415 kasus). Data yang diperoleh berupa karakteristik pasien, pola penggunaan triheksifenidil, ketepatan penggunaan triheksifenidil, dan status pulang dan prognosis pasien. Ketepatan penggunaan triheksifenidil dievaluasi berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat serta tepat dosis. Sebanyak 365 kasus penggunaan antipsikotik dikombinasi dengan triheksifenidil. Jenis kombinasi yang paling banyak adalah triheksifenidil-haloperidol-klozapin (20,7%). Dosis triheksifenidil yang paling banyak diberikan adalah 2 x 2 mg/hari (83,6%). Obat ansiolitik merupakan obat yang paling banyak diberikan sebagai terapi tambahan. Ketepatan indikasi, pasien, obat, dan dosis pada penggunaan triheksifenidil berturut-turut adalah 93,5%, 100%, 100% dan 100%. Sebanyak 99% pasien diizinkan pulang dengan keadaan membaik, sedangkan 1% pasien dinyatakan sembuh.

Extrapyramidal effects in schizophrenic patients contribute to poor compliance and exacerbation of psychiatric symptoms. Trihexyphenidyl is an anticholinergic drug which is commonly use in preventing and treating extrapyramidal symptoms caused by antipsychotic. This research is aimed to find out patterns of trihexyphenidyl usage, rationality of trihexyphenidyl usage, as well as the return status and prognosis of schizophrenic patients who received trihexyphenidyl in Inpatient Installation of Prof. Dr. Soerojo Magelang Mental Hospital. Data analysis in this research is descriptive study. The data collection is done retrospectively. The sources of data were conducted to medical records of patients who met the inclusion criteria in Prof. Dr. Soerojo Magelang Mental Hospital period January 2015 to June 2015. The number of samples in this research were 86 patients (415 cases). Obtained data is characteristics of patients, patterns of trihexyphenidyl usage, rationality of trihexyphenidyl usage, and the return status and prognosis of patients. Rationality of trihexyphenidyl usage evaluated based on criteria includes right indication, right drug, right patient, and right dosage. A number of 365 cases of the antipsychotics usage in combination with trihexyphenidyl. Combination therapy of the most widely prescribed is trihexyphenidyl – clozapine – haloperidol (20.7%). Trihexyphenidyl dose of the most widely prescribed is 2 x 2 mg/day (83.6%). Anxiolytic drugs is the drugs most widely prescribed as an adjunctive therapy. Percentage of right indication, patient, drug, and dose in the use of trihexyphenidyl are respectively 93.5%, 100%, 100% and 100%. As many as 99% of patients was allowed to go home with the condition improved, while 1% of patients declared cured.

Kata Kunci : Evaluasi Obat, Triheksifenidil, Skizofrenia, RSJ Prof.Dr.Soerojo