Laporkan Masalah

Gambaran Kasus Odontektomi Oleh Mahasiswa Kepaniteraan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta Tahun 2015

SARI AMBARWATI, drg. Rahardjo, S.U., Sp.BM; drg. Poerwati Soetji Rahajoe, Sp.BM;

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Odontektomi merupakan pengambilan gigi dengan pembedahan yang dilakukan dengan melakukan pembukaan flap dan separasi gigi serta pengurangan tulang apabila diperlukan. Odontektomi dilakukan pada gigi impaksi dan gigi-gigi yang tidak dapat dilakukan pencabutan gigi secara sederhana seperti pada kasus nekrosis, fraktur atau gigi yang kontraindikasi pada pencabutan gigi secara sederhana. Penelitian ini dilakukan hanya pada kasus odontektomi yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan saja, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai kasus-kasus odontektomi yang dilakukan oleh mahasiswa kepaniteraan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta Tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif yang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien dari 1 Januari 2015-31 Desember 2015. Hasil penelitian menemukan dari 364 kasus odontektomi, terdapat 212 pasien perempuan (58,4%) dan 151 pasien laki-laki (41,6%), kelompok usia terbanyak yaitu 21-25 tahun (51,5%), serta pasien dengan tingkat pendidikan tinggi (73,8%) lebih mendominasi. Pengambilan gigi impaksi (50,7%) terutama pada elemen gigi 48 (56,8%) paling sering ditemukan. Klasifikasi impaksi Klas IA Vertikal banyak ditemukan baik pada gigi maksila (33,3%) maupun mandibula (41,8%), namun pada gigi mandibula Klas IA mesioangular juga banyak ditemukan (41,8%). Tingkat kesulitan odontektomi yang diperoleh dari perhitungan klasifikasi impaksi tingkat ringan (50,5%) sering ditemukan. Trismus (25,0%) dan rasa sakit (25,0%) sering ditemukan terjadi sebagai komplikasi pasca odontektomi. Medikasi pasca odontektomi biasanya diberikan berupa kombinasi dari beberapa obat, medikasi yang sering diberikan yaitu amoksisilin (antibiotik golongan beta-laktamase) 33,47%, kalium diklofenak (anti-inflamasi non-steroid) (18,1%) dan parasetamol (analgesik) 19,62%.

Odontectomy is a surgical tooth extraction which performed by flap opening and tooth separation, along by bone reduction if needed. Odontectomy was indicated for impacted and tooth which could not be done just by simple extraction, such as necrosis, fracture, and tooth with contraindication by simple extraction. This study was specified to odontectomy cases by dental co-assistant, so that the aim of this study was to find the description about odontectomy cases which doing by dental co-asisstant in Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Yogyakarta in 2015. This study is classified as descriptive retrospective which using the secondary data of medical records from 1 January 2015-31 December 2015. The results showed from 364 cases founded, there was 212 female (58,4%) and 151 male (41,6%), age group 21-25 years mostly found (51,5%), along the patient in the higher education (73,8%) more dominate. Odontectomy the impacted tooth (50,7%), especially to elemen 48 (56,8%) mostly found. Classification of impacted Clas IA Vertical often found in maxilla (33,3%) and mandibula (41,8%), but Clas IA mesioangular also often found (41,8%) in mandibula tooth. The difficulty of odontectomy which counted by classification the impacted tooth found mostly in mild difficulty (50,5%). Trismus (25,0%) and severe pain (25,0%) mostly occurred as a complication post odontectomy. Medication post odontectomy usually provided in the form of combination medication, medication which mostly found was amoksisilin (penicillin antibiotics) 33,47%, calium diclofenac (non-steroidal anti-inflammatory drugs) 18,1%, and paracetamol (analgesic) 19,62%.

Kata Kunci : Odontektomi, Impaksi, Nekrosis, Mahasiswa Kepaniteraan

  1. S1-2016-311450-abstract.pdf  
  2. S1-2016-311450-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-311450-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-311450-title.pdf