POLITIK ISLAM DI ACEH DALAM HIKAYAT PRANG SABI KARYA TENGKU CHIK PANTE KULU : KAJIAN ESTETIKA RESEPSI HANS ROBERT JAUSZ
ZAHRUL FADHI, Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
2016 | Tesis | S2 Ilmu SastraPenelitian ini menguraikan tentang bagaimana politik Islam di Aceh dalam perspektif pembaca Hikayat Prang sabi. Membahas pembacaan Hikayat Prang Sabi tidak lepas dari politik Islam di Aceh yang diawali oleh peristiwa penting yaitu perang Aceh terhadap Belanda sehingga peristiwa tersebut melatarbelakangi lahirnya sebuah karya besar yang dikarang oleh Tengku Chik Pante Kulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap politik Islam di Aceh dalam tanggapan pembaca terhadap Hikayat Prang Sabi karya Tengku Chik Pante Kulu. Penelitian ini menggunakan teori estetika resepsi Hans Robert Jauzs. Perspektif kritik estetika resepsi atau rezeptionsasthetik, yang berorientasi pada pembaca lebih menekankan pada dimensi kesejarahan atau historis. Jausz memandang bahwa karya sastra merupakan produk masa lampau yang memiliki nilai-nilai tertentu sehingga relevan dengan orang atau pembaca pada masa kekinian. Relevansi tersebut berkenaan dengan konsep tanggapan atau respon pembaca. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersandar pada pendekatan estetika resepsi Jausz. Pengumpulan unit analisis dilakukan dengan kajian pustaka, yakni mengumpulkan tanggapan pembaca Hikayat Prang Sabi karya Tengku Chik Pante Kulu. Sementara itu, analisis data pada penelitian ini, yaitu dengan cara analisis sinkronik dan diakronik. Dengan demikian, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara historis politik Islam di Aceh dilatarbelakangi oleh beberapa peristiwa penting sejarah, di antaranya perang Aceh-Belanda. Hal ini tertuang dalam teks Hikayat Prang Sabi karya Tengku Chik Pante Kulu yang dimaknai melalui tanggapan beberapa pembaca, yakni Snock Hurgronje, Zentgraaff, A. Hasjmy, Anthony Reid, dan Imran Teuku Abdullah.
This Research elaborates the readers perspectives about Islamic politic in Aceh based on Hikayat Prang sabi. The analysis of Hikayat Prang Sabi may not be separated from the Islamic politic in Aceh that is affected by war between Aceh and Netherlands. The war had motivated the emergence of a great work written by Tengku Chik Pante Kulu. The purpose of this research is to reveal the Islamic politic in Aceh through the readers perspectives of Hikayat Perang Sabi by Tengku Chik Pante Kulu. This research will apply Hans Robert Jausz Aesthetic Reception. The Aesthetic reception critic perspective rezeptionsasthetik, that is oriented toward the readers, emphasizes the history dimension. Jausz considers literary works as the past products that have some values connected to the contemporary readers. The methodology of data collection employed in this research is that of qualitative method. The collecting of unit analysis is done by library research. The methodology of data analyzing is synchronic and diachronic. The research finds that, historically, the Islamic politic in Aceh is affected by some historical events, one of them is Netherlands-Aceh war. It is found in Hikayat Prang Sabi that is analyzed through some readers perspectives, SnockHurgronje, Zentgraaff, A. Hasjmy, Anthony Reid, and Imran Teuku Abdullah.
Kata Kunci : politik Islam, Hikayat Prang Sabi, estetika resepsi.