Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan IMR Di Jawa Tengah Tahun 2012-2013
IBNU SULISTIYANTO, Dr. Sukamdi, M.Sc.
2016 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANAngka kematian bayi (IMR) merupakan indikator sensitif untuk mengukur status kesehatan penduduk di suatu daerah. Pada umumnya kemiskinan dengan IMR mempunyai hubungan searah. Kemiskinan yang tinggi maka akan menyebabkan IMR tinggi. Sedangkan yang terjadi di Jawa Tengah adalah kebalikannya, yaitu kemiskinannya menurun namun IMRnya meningkat pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi angka kematian bayi di Jawa Tengah tahun 2012-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan wanita dan imunisasi BCG berkorelasi negatif dengan perubahan IMR di Jawa Tengah. Semakin tinggi nilai kedua variabel tersebut maka IMR akan semakin rendah. Hasil uji regresi ganda menunjukkan bahwa variasi perubahan IMR di Jawa Tengah dapat dijelaskan dari variasi perubahan pendidikan wanita sebesar 17% dan variasi perubahan imunisasi BCG sebesar 9%.
Infant mortality rate (IMR) is a sensitive indicator to measure health status. General poverty and infant mortality rate have linier relationship. The higher the poverty rate the higher the IMR. In Central Java, the relationship is an-opposite way, poverty decreased but IMR increased. The purpose of this research is to examine the factors affecting of infant mortality rate in Central Java 2012-2013. The research result show that women education and BCG immunization have negative correlation with infant mortality rate changes in the Central Java. The higher value of these two variables, the lower infant mortality rate. The result of multiple regression test, show the variation IMR changes in Central Java can be explained 17% by variation of women education and 9% by variation of BCG immunization.
Kata Kunci : IMR, last education of women, BCG immunization, Central Java