ANALISIS PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA METODA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODA PEMBELAJARAN SECARA TRADISIONAL TERHADAP KESADARAN MAHASISWA AKUNTANSI AKAN RISIKO KORUPSI
CHRISTOPHER CLARK AS, Rijadh Djatu Winardi, S.E., Ak., M.Sc., CFE.
2016 | Skripsi | S1 AKUNTANSIPendidikan anti korupsi menekankan kemampuan identifikasi risiko korupsi pada peserta didik. Dalam bidang ilmu Akuntansi, kemampuan identifikasi risiko korupsi dapat dicapai melalui pembelajaran Akuntansi Forensik. Pada proses pembelajaran, pemilihan metoda pembelajaran merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keefektifan metoda pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan identifikasi risiko korupsi yang lebih baik. Metoda pembelajaran yang dibandingkan adalah metoda pembelajaran berbasis masalah dan metoda pembelajaran secara tradisional. Perbandingan kedua metoda pembelajaran di atas dilakukan melalui teknik eksperimen dan teknik wawancara. Teknik eksperimen digunakan untuk membandingkan tingkat efektivitas. Subjek pada teknik eksperimen adalah 19 mahasiswa Akuntansi pada setiap metoda pembelajaran. Teknik wawancara digunakan untuk analisis persepsi mahasiswa Akuntansi terhadap metoda pembelajaran. Alat analisis pada pada teknik eksperimen adalah uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney, sedangkan pada teknik wawancara adalah perangkuman data. Hasil uji pada eksperimen menunjukkan bahwa metoda pembelajaran berbasis masalah lebih baik dalam mengembangkan kemampuan identifikasi risiko korupsi daripada metoda pembelajaran secara tradisional. Hasil uji pada wawancara menunjukkan bahwa metoda pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan analisis sebuah masalah.
Anti-corruption education emphasize on student’s identification ability of corruption risk. In Accounting, identification ability of corruption risk can be achieved through Forensic Accounting learning. On learning process, learning method choice is important thing because it can influence student’s ability and student’s knowledge level. This research aims to compare effectiveness of learning method whether can increase identification ability of corruption risk, problem based learning or traditional based learning. Comparison of those two learning methods is conducted through experiment and interview. Experiment instrument is used to compare the effectiveness level. The subject for experiment instrument is 19 Accounting students for each learning method. Interview instrument is used to analyze Accounting student perception toward learning method. Analysis tool for experiment instrument is Wilcoxon Test and Mann-Whitney Test, while analysis tool for interview instrument is data summary. Result of experiment shows that problem based learning method is better than traditional based learning method in increasing identification ability of corruption risk. Result of interview shows that problem based learning can increase student’s critical thinking and student’s ability in analyzing a problem.
Kata Kunci : Pendidikan Anti Korupsi, Akuntansi Pendidikan, Akuntansi Forensik, Pembelajaran berbasis Masalah, Pembelajaran secara Tradisional