STRUKTUR DAN KOMPOSISI JENIS POHON PENYUSUN HUTAN RAKYAT PADA BERBAGAI ELEVASI DI WONOGIRI

WAHYUDI, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc.; Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 BUDIDAYA HUTAN

Hutan rakyat Wonogiri mengalami perkembangan dan menjadi prioritas untuk mendukung perekonomian. Faktor yang menentukan keberhasilan produksi hutan rakyat adalah penentuan pola tanam yang disesuaikan dengan kondisi lahan di lapangan. Mengingat Wonogiri bagian utara memiliki variasi ketinggian tempat, hal ini menjadi sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil plot penelitian di areal hutan rakyat milik penduduk di Kabupaten Wonogiri bagian utara secara purposive sampling. Plot yang dipilih berupa tegakan hutan rakyat pada elevasi rendah (500-750 m dpl), sedang (751-1.000 m dpl), dan tinggi (1.001-1.250 m dpl). Variabel yang diukur berupa jenis pohon, jumlah per individu, tinggi total, diameter, tinggi batang bebas cabang, dan koordinat spesies. Hasil penelitian struktur dan komposisi tegakan hutan rakyat pada berbagai elevasi di Wonogiri menunjukkan pola agroforestri tersusun atas 16 jenis tanaman kayu. Pada elevasi rendah dijumpai 10 jenis yaitu sengon, jabon, jati, mahoni, jengkol, mangga, asem, jeruk, petai, dan randu. Pada elevasi sedang terdapat 11 jenis yaitu sengon, cengkeh, jabon, jati, mahoni, jengkol, waru, formis, tusam, puspa, dan nangka adapun pada elevasi tinggi hanya dijumpai 3 jenis yaitu sengon, cengkeh, dan jabon. Pada elevasi rendah INP tertinggi pada tingkat tiang adalah jabon yaitu 122,11%, sedangkan pada tingkat pohon adalah sengon yaitu 162,54%. Pada elevasi sedang INP tertinggi pada tingkat tiang adalah sengon yaitu 112,11%, sedangkan pada tingkat pohon adalah formis yaitu 53,43%. Pada ketinggian tinggi INP tertinggi pada tingkat tiang adalah jabon yaitu 169,45%, sedangkan pada tingkat pohon adalah cengkeh yaitu 251,43%.

Community forest in Wonogiri had been development and became the priority for supporting economical aspect. Determining the crop pattern which suitable on land characteristics was the main factor that effected to the productivity of community forest. Considering north side of wonogiri had variation of elevation, structure and composition of forest community at different level of elevation which interest for study. This research was conducted by terestrial inventory in community forest north of Wonogiri which used by purposive sampling methods. The size of sample plot was 20 m x 20 m and placed in different elevation level. There were three elevation level which used in this research i.e. low elevation (500-750 m asl), medium elevation (751-1.000 m asl), and high elevation (1.001 -1.250 m asl). The variable of structure and composisition that measured in this research were tree species, number of individual species, tree height, diametre, crown base stem height, and coordinate position of species. The result showed that there were sixteen woody plants species in agroforestry system of community forest at Wonogiri. They were Falcataria mollucana, Syzgium aromaticum, Anthocephalus cadamba, Tectona grandis, Swietenia machorphylla, Archidendron pauciflorum, Hibiscus tiliaceus, Mangifera indica, Acacia auriculiformis, Pinus merkusii, Schima wallichii, Artocarpus heterophyllus, Tamarinus indica, Citrus sinensis, Parkia speciosa, and Ceiba pentandra. The species that has highest INP at low elevation were Anthocephalus cadamba for poles (122,11) and Falcataria mollucana for trees (162,54). At medium elevation, the species that has highest INP were Falcataria mollucana for poles (112,11) and Acacia auriculiformis for trees (53,43). Then, the species that has highest INP at high elevation were Anthocephalus cadamba for poles (169,45) and Syzgium aromaticum for trees (251,43).

Kata Kunci : Struktur, komposisi jenis, hutan rakyat, elevasi, Wonogiri