KOMPARASI KINERJA GAPOKTAN SIDOMULYO DAN GAPOKTAN MADU MAKMUR DALAM PROGRAM PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT
ELEANOR RIGBY RAYMONDALEXAR, Dr. Yuyun Purbokusumo, M.Si
2016 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan sejak tahun 2009 membuat Program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) untuk membantu petani dalam memasarkan hasil panennya dan mengatasi kebutuhan pangan disaat paceklik atau tidak ada panen dengan menghadirkan organisasi petani tingkat desa yang berbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar mampu berperan secara mandiri dalam kegiatan distribusi dan cadangan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja Gapoktan Sidomulyo dan Gapoktan Madu Makmur dalam melaksanakan Program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat serta menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Gapoktan. Kinerja Gapoktan dalam Program Penguatan LDPM diukur dari indikator hasil berupa efektivitas atau seberapa jauh suatu organisasi dapat merealisasi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian diuji keabsahannya menggunakan teknik triangulasi. Selanjutnya data dipilah, dianalisis, dan dirangkai hingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kinerja Gapoktan Sidomulyo dalam Program Penguatan LDPM lebih efektif dibanding Gapoktan Madu Makmur (2) Faktor yang menyebabkan kinerja Gapoktan yaitu komunikasi yang jelas dan konsisten, komitmen dan kompetensi SDM yang berkualitas, dan lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang mendukung. Saran yang harus menjadi perhatian diantaranya yaitu: (1) Gapoktan Madu Makmur perlu meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan intensitas komunikasi, mengembangkan kemitraan serta melakukan negosiasi. (2) Kementerian Pertanian perlu merumuskan kebijakan yang mendukung, meningkatkan koordinasi dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi di daerah. (3) Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY dan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman perlu melakukan pemantauan secara tertib dan disiplin, membantu Gapoktan mengakses teknologi, informasi, peluang pasar, dan permodalan.
The Ministry of Agriculture through the Food Security Agency since 2009 made Strengthening Society Food Distribution Institution Program (LDPM) to assist farmers in marketing their crops when and addressing food needs in times of famine or no harvest to bring farmers' organizations village level in the form of Farmers Group (Gapoktan ) to be able to act independently in distribution activities and food reserves. This study intends to determine performance Gapoktan Sidomulyo and Gapoktan Madu Makmur in implementing program and find the factors that affect the performance Gapoktan. Performance Gapoktan measured of the outcome indicators such as effectiveness or how far an organization can realize the goals. This study is a qualitative research. Data collection techniques in this study are interviews, observation, and documentation. Data obtained verifiable by triangulation techniques. Furthermore, the data sorted, analyzed and assembled until get the conclusion of the study. The results showed that (1) Performance Gapoktan Sidomulyo in Strengthening Society Food Distribution Institution Program more effective than Gapoktan Madu Makmur (2) factors that cause performance Gapoktan are clear and consistent communication, commitment and competence of human resources, and social, economic, and political environment supports. Suggestions should be a concern such as: (1) Gapoktan Madu Makmur need to improve the quality of human resources, increase the intensity of communication, develop partnerships and to negotiate. (2) The Ministry of Agriculture need to formulate policies to support, improve coordination and help resolve problems encountered in the area. (3) Food Security Agency and the Department of Agriculture Extension DIY and Sleman need to monitoring and providing Gapoktan access to technology, information, market opportunities, and capital.
Kata Kunci : Kinerja, Organisasi Petani, Ketahanan Pangan