Peran Modal Sosial dalam Usaha Odong-odong di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta
ADRIAN PRIMATAMA, Dr. Muhamad Supraja, M.Si.
2016 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIKota Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak ragam wisata yang dimiliki oleh Kota Yogyakarta, salah satunya adalah wisata odong-odong di Alun-alun Selatan yang mulai muncul pada sore hingga malam hari. Sebelum adanya wisata odong-odong di Alun-alun Selatan, banyak wisata-wisata yang pernah ada di Alun-alun Selatan, seperti melihat gajah pada sore hari, pasar klitikan, pertunjukan wayang dan yang tertua adalah tradisi Masangin (masuk diantara dua beringin). Dari berbagai wisata yang pernah ada tersebut, odong-odong merupakan wisata yang terbesar dan memiliki perputaran uang yang begitu besar setiap harinya. Melihat hal tersebut peneliti ingin melihat peran masyarakat dalam membesarkan usaha odong-odong di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta ini. Tujuan dari penelitian ini sendiri ingin mengidentifikasi bentuk kepercayaan yang ada di masyarakat, mengidentifikasi bentuk jaringan yang ada di masyarakat baik itu dengan masyarakat maupun dengan pihak luar, mengidentifikasi norma-norma mengatur masyarakat, dan timbal balik apa yang diterima oleh masyarakat. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah modal sosial yang dikemukakan Putnam. Inti dari pemikiran Putnam adalah sebuah bagian dari kehidupan sosial seperti jaringan, norma dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama dimana kontak sosial antar partisipan mempengaruhi produktivitas partisipan itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk menggambarkan setting lokasi, keadaan sosial dan budaya masyarakat secara lebih mendetail. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan berbagai pihak yang sekiranya bisa membantu memenuhi data yang dibutuhkan seperti produsen odong-odong, pengurus paguyuban odong-odong, pengusaha, dan instansi pemerintah seperti Dinas Pariwisata. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan reduksi data, display data, analisis yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa setiap elemen seperti kepercayaan, norma, dan jaringan memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam kesatuan usaha odong-odong. Di dalam kesatuan usaha ini, kepercayaan merupakan elemen yang terkuat dari ketiga elemen yang ada, dikarenakan elemen yang lain memiliki keterbatasan, seperti jaringan yang terlampau eksklusif, jaringan yang terlalu terpaku dengan Kraton Yogyakarta, dan norma yang berjalan secara fleksibel dan tidak terlalu mengikat anggotanya. Aspek terpenting elemen-elemen modal sosial tersebut sudah menjalankan perannya dengan baik untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat. Aktor-aktor yang terlibat juga sadar bahwa segala tindakan yang mereka lakukan akan mempengaruhi seluruh sistem dan produktivitas yang ada di dalam sistem tersebut.
Yogyakarta is one of the tourist destinations for local and foreign tourists. Many tourism destinations in Yogyakarta City, one of them is odong-odong tourism in the South Square that began in the afternoon until the evening. Before odong-odong tourism in South square, many tours that once existed in the South Square, like seeing elephants in the afternoon, the klitikan market, wayang and the oldest is the tradition of Masangin (entrance between two trees). From various tours ever, odong-odong is the greatest excursions and has such great income every day. See the things, researchers would like to see the role of the community in advancing business odong-odong in the Square South of Yogyakarta city. The purpose of this research to identify the trust that exists in the community, identify the existing network in the community either with the public or with outside parties, identify the norms regulating the mutual societies, and what is accepted by the community. The theory is used to examine the research is the theory of social capital-owned Putnam. The essence of theory is a part of social life such as networks, norms and trust that encourages participants to act more effectively to achieve the common goal in which social contacts affect the productivity of participants between the participants themselves. Research methods used in this research is a descriptive analysis. Data collection techniques using observation and interview. The observation is used to describe the setting location, community social and cultural circumstances. Interviews were also conducted with the various parties if it can help meet the required data such as manufacturer, administrators, employers, and Government agencies such as the Department of tourism. After all data is completed the next step is reduction data, display data, the analysis and then be drawn the conclusion. The results of this research is that any elements such as trust, norms, and networks have a function in odong-odong business. In business, trust is the strongest element of the three elements that exist, because other elements have limitations, such as the exclusive network, a network that is too fixated with Yogyakarta Sultan Palace, and norms that are too flexible and not binding on its members. The most important aspects of the elements of social capital were run well role to achieve the common goal i.e. the welfare of society. Actors involved are also aware that any action they do will affect the entire system and productivity that is in the system.
Kata Kunci : Kepercayaan, Norma, Jaringan Sosial