Laporkan Masalah

STRUKTUR DAN KULTUR PEMBANGKANGAN KOMUNAL: KASUS PELARANGAN KAPAL CANTRANG DI PERAIRAN JAWA UTARA

M. ALI SOFYAN, Prof. Dr. Irwan Abdullah

2016 | Tesis | S2 ILMU ANTROPOLOGI

INTISARI Pembangkangan merupakan cara untuk melakukan perlawanan. Pembangkangan tersebut selalu dilakukan ketika seseorang atau kelompok merasa apa yang diperintahkan atau diinstruksikan tidak sesuai harapan. Tesis ini membahas tentang struktur dan kultur pembangkangan komunal yang dilakukan oleh nelayan cantrang akibat pelarangan yang dilakukan pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari masyarakat melakukan pembangkangan. Lebih rinci lagi yaitu, pertama, penjelasan mengapa pemerintah melakukan pelarangan dan bentuk kebijaknnya. Kedua, bentuk pembangkangan yang dilakukan masyarakat. Ketiga, makna yang ada dalam masyarakat ketika melakukan pembangkangan. Tesis ini menggunakan teori yang dari James Scott yang menjelaskan bagaimana masyarakat melakukan perlawanan. Dalam pembahasannya masyarakat (petani) melawan suatu dominasi dalam bentuk perlawanan sehari-hari yang diartikan sebagai perlawanan atau gerakan biasa saja namun dilakukan sehari-hari dan terjadi secara terus menerus kepada orang-orang yang berupaya menarik tenaga kerja, makanan, pajak dan keuntungan dari mereka. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data memakai teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD). Sementara itu, teknik analisis data memakai metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pemerintah mengeluarkan Permen nomor 2/Permen-KP/2015 tentang larangan operasi alat tangkap pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) karena dianggap tidak ramah lingkungan. (2) Nelayan cantrang di Batang melakukan pembangkangan dalam berbagai bentuk seperti “bermain” pada perijinan, tidak melakukan penjualan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), mengelabuhi perugas pengawas serta puncaknya melakukan aksi massa dengan tindakan anarkis. (3) pembangkangan kolektif yang dilakukan nelayan adalah sebagai wujud ketidaksepakatan dengan negara. Kesejahteraan dan jaminan sosial yang tidak diberikan negara menimbulkan sikap acuh dan semakin parah ketika sumber penghidupan nelayan dilarang. Kata Kunci: Pembangkangan, Pelarangan, Cantrang, Nelayan.

ABSTRACT Resistance is one of the ways for opposition. This resistance is always used when a person or group of people feel unsatisfied with any policy or decision made for them. This thesis discusses structure and culture of communal opposition which is done by cantrang fisherman because of the prohibition argued by the government. The purpose of this research is to understand the main reasons that make the society get involved in opposition. More detailedly, this work firstly explains why the government makes policies and decisions that prevent the fishermen from using Cantrang. Secondly, the way used by the society (fishermen) to oppose governmental decisions. Thirdly, the meaning out of the fishermen resistance. This thesis will refer to the methods outlaunched by James Scott which effectively explain how the society engages the resistance. Within his discussion, the society (Farmers) opposes each domination in the form of daily resistance. The previously said resistance is meant as a usual movement nevertheless it is done every day and happens continiously toward people who look for variant laborers, food, taxes, and benefits from those laborers. In this research, the qualitative method is mostly used. Observation, interview, documentation, and Focus Group Discussion (FGD) techniques are interactively used to collect data. Morever, data analysis technique uses analitical method of qualitative data that consists of collection of data, reduction of data, publication of data, verfication of data, and concluding. The results of this research shows that (1) the government communicated Permen nomor 2/Permen-KP/2015 about preventing fishermen from using trawls and seine nets due to their unfairness to the environment. (2) Fishermen using cantrang in Batang resist by looking for faked permission, not selling in Tempat Pelelangan Ikan (TPI), tricking surveillant and then gathering for collegial demonstration which results in chaos. (3) collective opposition by fishermen is considered as the sign of disagreement on governmental decisions. Renouncing to be responsible for wellfare and social insurance of fishermen by the goverment, is the root cause that those fishermen become antigovernment and this ends in suffering because their source of income is blocked by the government. Key words: Resistance, Prohibition, Cantrang, and Fishermen.

Kata Kunci : Pembangkangan, Pelarangan, Cantrang, Nelayan.