KEKERASAN TERHADAP HEWAN DALAM TINJAUAN UTILITARIANISME PETER SINGER: RELEVANSINYA BAGI KESEJAHTERAAN HEWAN DI INDONESIA
YONATHAN KRISTIANTO, Dr. Supartiningsih
2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATPenelitian ini bertujuan untuk merefleksikan secara kritis masalah kekerasan terhadap hewan dalam pemikiran utilitarianisme Peter Singer dan relevansinya bagi kesejahteraan hewan di Indonesia. Peter Singer sebagai salah satu filsuf yang menganut aliran utilitarianisme menyatakan bahwa hewan seharusnya diperhitungkan secara moral karena hewan memiliki kemampuan untuk merasakan sakit. Kemampuan untuk merasakan sakit suatu makhluk hidup menjadi ukuran dalam pengambilan keputusan moral. Kekerasan terhadap hewan dalam perspektif animal welfare merupakan kekerasan yang dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari yang umumnya tidak dikategorikan sebagai kekerasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yang terdiri atas deskripsi, interpretasi, kesinambungan historis, dan reflektif kritis. Tahap proses penelitian ini adalah pengumpulan dan pengolahan data serta penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang meliputi buku, jurnal, artikel, dan ensiklopedi yang berhubungan dengan objek material dan objek formal penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kekerasan terhadap hewan dalam perspektif animal welfare menurut Peter Singer merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan secara moral. Rasa sakit yang dirasakan hewan karena perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti membunuh hewan ternak untuk dikonsumsi, diambil kulitnya sebagai pakaian, dan uji coba terhadap hewan untuk penelitian yang tidak membawa manfaat besar seperti menguji produk kosmetik lebih besar daripada kenikmatan yang dihasilkan oleh manusia. Manusia seharusnya melibatkan hewan dalam pertimbangan moral karena hewan memiliki kemampuan untuk merasakan sakit.
This study aims to reflect critically on the animal abuse case in the Peter Singer utilitarianism perspective and connected with animal welfare in Indonesia. Meanwhile, Peter Singer as one of utilitarianism philosophers argues that animal should have moral consideration because nonhuman animal have capacity to feel pain. Capacity to feel pain are prescription for animal to take account in moral consideration Animal abuse based on animal welfare perspective resulted from human daily activity and not categorized as abuse in the common sense. The method used in this study is literature study composed of description, interpretation, analysis and critical reflection. Stage of research process is the collection and processing of data and preparation of research reports. This study is a library research that includes, journal, articles, and encyclopedia related to both formal and material object of research. The study concludes that animal abuse from animal welfare perspective according to Peter Singer are not morally justifiable. The pain resulted from human deed like kill animal for food and fur, and animal testing for cosmetic purpose are greater than pleasure that human receive. People should take animal in moral consideration because animal have capacity to feel pain.
Kata Kunci : Utilitarianisme, Hewan, Kekerasan, Kesejahteraan Hewan/Utilitarianism, Animal, Pleasure, Abuse, Animal welfare.